Negara (Antara Bali) - Gudang penyimpanan beras milik Made Windia di Desa Nusasari, Kabupaten Jembrana diduga dibakar orang yang masih dalam penyelidikan.

"Dari olah tempat kejadian perkara, banyak kejanggalan kalau kebakaran bukan karena kebetulan seperti hubungan pendek arus listrik. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Kapolsek Melaya Komisaris Ketut Darmita, Senin.

Ia mengatakan, kebakaran gudang milik mantan kelian subak (ketua kelompok irigasi khas Bali) ini pertama kali diketahui oleh Nengah Ariasa, anaknya.

Saat itu, Ariasa hendak menyabit rumput di sebelah timur gudang, dan melihat pintu sisi utara terbuka.

"Ia melihat ada asap di dalam gudang. Saksi ini sempat melihat pintu yang biasanya terkunci terbuka dan gemboknya hilang," katanya.

Melihat gudang untuk menyimpan gabah yang akan disemai menjadi bibit padi itu terbakar, Ariasa segera mencari ayahnya dan bersama-sama kembali untuk memadamkan api.

Meskipun dengan alat dan air seadanya, karena api tidak terlalu besar, ayah dan anak ini berhasil memadamkannya.

Akibat kebakaran yang diduga dilakukan orang ini, sepuluh karung gabah milik Windia terbakar dengan kerugian sekitar Rp5 juta.

Dari olah TKP, polisi menduga pelaku masuk dari pintu sebelah timur dengan cara mencongkelnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooai yang dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian ini dan mengatakan, bersama Polsek Melaya pihaknya melakukan penyelidikan pelaku pembakaran gudang tersebut.

"Saat olah TKP tercium bau solar. Ditambah keterangan saksi, diduga gudang tersebut dibakar orang," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016