Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Luar Negeri RI bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar serangkaian kegiatan "UN Day" (Hari PBB) untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PBB ke-71.
"Peringatan hari jadi PBB ke-71 ini dapat menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya kemitraan Indonesia dan PBB, khususnya dalam pencapaian Agenda 2030 dan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat pembukaan seminar bertemakan "Aksi Kolaborasi Indonesia-PBB: Memperkuat Kemitraan Pemangku Kepentingan untuk Pembangunan Berkelanjutan" di Gedung Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI.
Menlu Retno mengatakan perayaan hari jadi PBB atau "UN Day", yang diselenggarakan setiap 24 Oktober menjadi ajang pengenalan kepada masyarakat umum tentang berbagai capaian PBB.
"Dalam perayaan UN Day tahun ini, kolaborasi antara Indonesia dan PBB diharapkan semakin kuat utamanya dalam mencapai tujuan agenda pembangunan berkelanjutan 2030," ujar dia.
Menlu Retno dalam kesempatan itu juga menyampaikan berbagai keberhasilan Indonesia dalam Sasaran Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs), serta kesiapan untuk bekerjasama lebih lanjut dengan PBB untuk mewujudkan Agenda 2030 dan Perjanjian Paris soal perubahan iklim.
Rangkaian peringatan "UN Day" ke-71 terdiri dari tiga agenda utama, yaitu seminar internasional, pembukaan pameran karya seni, dan kampanye visual.
Setelah seminar, rangkaian kegiatan "UN Day" dilanjutkan dengan pameran karya seni bertemakan "Art with Purpose" (Seni dengan Tujuan) yang berlangsung pada 24-30 Oktober 2016 di Museum Nasional, dengan menampilkan hasil karya dari 22 seniman Indonesia.
Karya seni tersebut antara lain berupa seni lukis, fotografi, patung, video, dan seni instalasi,yang sejalan dengan peran PBB di dunia.
Selain itu, sejumlah "landmark" di berbagai daerah di Indonesia seperti Monumen Nasional di Jakarta, Candi Prambanan di Yogyakarta, dan Museum Tsunami di Aceh, akan disinari dengan warna biru pada malam hari pada 24 Oktober 2016.
Residen Koordinator PBB di Indonesia, Douglas Broderick, menyatakan apresiasinya terhadap komitmen Indonesia terhadap perwujudan Agenda 2030 dan siap untuk bekerjasama lebih lanjut guna menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin global untuk implementasi sasaran pembanguan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
"Perwujudan 'SDGs' di Indonesia meliputi kepemimpinan secara global, nasional, daerah, dan individual," ujar Douglas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Peringatan hari jadi PBB ke-71 ini dapat menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya kemitraan Indonesia dan PBB, khususnya dalam pencapaian Agenda 2030 dan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat pembukaan seminar bertemakan "Aksi Kolaborasi Indonesia-PBB: Memperkuat Kemitraan Pemangku Kepentingan untuk Pembangunan Berkelanjutan" di Gedung Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI.
Menlu Retno mengatakan perayaan hari jadi PBB atau "UN Day", yang diselenggarakan setiap 24 Oktober menjadi ajang pengenalan kepada masyarakat umum tentang berbagai capaian PBB.
"Dalam perayaan UN Day tahun ini, kolaborasi antara Indonesia dan PBB diharapkan semakin kuat utamanya dalam mencapai tujuan agenda pembangunan berkelanjutan 2030," ujar dia.
Menlu Retno dalam kesempatan itu juga menyampaikan berbagai keberhasilan Indonesia dalam Sasaran Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs), serta kesiapan untuk bekerjasama lebih lanjut dengan PBB untuk mewujudkan Agenda 2030 dan Perjanjian Paris soal perubahan iklim.
Rangkaian peringatan "UN Day" ke-71 terdiri dari tiga agenda utama, yaitu seminar internasional, pembukaan pameran karya seni, dan kampanye visual.
Setelah seminar, rangkaian kegiatan "UN Day" dilanjutkan dengan pameran karya seni bertemakan "Art with Purpose" (Seni dengan Tujuan) yang berlangsung pada 24-30 Oktober 2016 di Museum Nasional, dengan menampilkan hasil karya dari 22 seniman Indonesia.
Karya seni tersebut antara lain berupa seni lukis, fotografi, patung, video, dan seni instalasi,yang sejalan dengan peran PBB di dunia.
Selain itu, sejumlah "landmark" di berbagai daerah di Indonesia seperti Monumen Nasional di Jakarta, Candi Prambanan di Yogyakarta, dan Museum Tsunami di Aceh, akan disinari dengan warna biru pada malam hari pada 24 Oktober 2016.
Residen Koordinator PBB di Indonesia, Douglas Broderick, menyatakan apresiasinya terhadap komitmen Indonesia terhadap perwujudan Agenda 2030 dan siap untuk bekerjasama lebih lanjut guna menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin global untuk implementasi sasaran pembanguan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
"Perwujudan 'SDGs' di Indonesia meliputi kepemimpinan secara global, nasional, daerah, dan individual," ujar Douglas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016