Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengatakan sosok "Wonder Woman" yang menjadi duta kehormatan PBB dapat membangun citra perempuan menyangkut peran perempuan dalam pembangunan negara.
"Siapapun perempuan yang dipakai menjadi duta yang penting dalam hal positif yang bisa membangun `image` masyarakat tentang bagaimana seorang perempuan, harkat martabatnya, peran dan keterlibatan perempuan dalam ikut membangun negara," katanya ditemui saat menghadiri Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-53 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Menurut dia, negara membutuhkan duta-duta yang mampu mempromosikan dan memberikan kampanye peran dan keterlibatan perempuan kepada bangsa dan negara.
Meski demikian, ia menekankan agar pemilihan perempuan sebagai duta serupa perlu kehati-hatian agar tidak terjerumus dan mengarah menjadi perdagangan perempuan.
"Tetapi kadang disalahgunakan, bisa saja. "Human trafficking` salah satunya memakai duta perempuan, tahu-tahunya menjadi korban `trafficking`," ucapnya.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Jumat (21/10) menetapkan pahlawan super "Wonder Woman" sebagai Duta Besar Kehormatan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kendati sebagian kalangan menentang karena tokoh komik perempuan berpakaian minim itu dinilai tidak pantas.
PBB menempatkan sosok Wonder Woman untuk memerangi ketidaksetaraan gender sekaligus pemberdayaan perempuan dan anak-anak.
Karakter Wonder Woman, buatan DC Comics Inc., pertama kali muncul pada 1942. DC Comics Inc. juga menerbitkan sejumlah kisah pahlawan super, antara lain Superman, Batman, Flash dan Green Latern.
Perempuan jawara adidaya Wonder Woman digambarkan sigap memerangi para penjahat, menyelamatkan para korban dan mengungkap rencana kejahatan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Siapapun perempuan yang dipakai menjadi duta yang penting dalam hal positif yang bisa membangun `image` masyarakat tentang bagaimana seorang perempuan, harkat martabatnya, peran dan keterlibatan perempuan dalam ikut membangun negara," katanya ditemui saat menghadiri Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-53 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Menurut dia, negara membutuhkan duta-duta yang mampu mempromosikan dan memberikan kampanye peran dan keterlibatan perempuan kepada bangsa dan negara.
Meski demikian, ia menekankan agar pemilihan perempuan sebagai duta serupa perlu kehati-hatian agar tidak terjerumus dan mengarah menjadi perdagangan perempuan.
"Tetapi kadang disalahgunakan, bisa saja. "Human trafficking` salah satunya memakai duta perempuan, tahu-tahunya menjadi korban `trafficking`," ucapnya.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Jumat (21/10) menetapkan pahlawan super "Wonder Woman" sebagai Duta Besar Kehormatan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kendati sebagian kalangan menentang karena tokoh komik perempuan berpakaian minim itu dinilai tidak pantas.
PBB menempatkan sosok Wonder Woman untuk memerangi ketidaksetaraan gender sekaligus pemberdayaan perempuan dan anak-anak.
Karakter Wonder Woman, buatan DC Comics Inc., pertama kali muncul pada 1942. DC Comics Inc. juga menerbitkan sejumlah kisah pahlawan super, antara lain Superman, Batman, Flash dan Green Latern.
Perempuan jawara adidaya Wonder Woman digambarkan sigap memerangi para penjahat, menyelamatkan para korban dan mengungkap rencana kejahatan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016