Denpasar (Antara Bali) - Kunjungan wisatawan mancanegara asal Australia tetap memainkan peran penting sebagai kontributor terbesar dengan persentase kunjungan mencapai 23,23 persen memasok pelancong ke Pulau Dewata.

"Walau pun tetap dibayang-bayangi oleh kedatangan pelancong asal Tiongkok, hingga saat ini masyarakat asal negeri Kanguru tetap tertinggi mensuplai turis asing ke Bali," kata pengamat Pariwisata Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Sabtu.

Bali yang terkenal dengan pulau "seribu pura" tetap menjadi favorit dikunjungi turis asing untuk memperoleh keamanan, kenyamanan batin selama berada di daerah ini yang terkenal dengan seni budaya dan keindahan alamnya.

Dewa Putra menambahkan, yang lebih menggembirakan belakangan ini, meskipun bukan yang tertinggi akan tetapi jumlah kunjungan wisman dari India memiliki pertumbuhan kumulatif terbesar dibandingkan dengan tahun 2015.

Kunjungan kumulatif dari India naik 61,57 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Angka tersebut mampu menempatkan India di posisi lima teratas negara asal wisman terbesar. Kondisi tersebut belum pernah tercapai selama ini.

Dewa Nyoman yang juga praktisi industri pariwisata itu menyebutkan, secara kumulatif, pada periode Januari-Agustus 2016 wisman yang datang langsung ke Bali mencapai 3.193.974 orang meningkat 22,76 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Buleleng, kabupaten di pesisir utara Pulau Dewata, dimana pemerintah Provinsi Bali baru mewacanakan akan membangun bandara internasional untuk mempermudah para wisatawan datang ke daerah itu ternyata sudah mendapat respon dari masyarakat dunia.

Hal itu dapat disaksikan dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di Kabupaten Buleleng terbilang mengejutkan, mengingat selama ini Buleleng bukanlah destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara untuk menginap.

Ia mengatakan, kendati mengalami peningkatan yang tinggi secara umum, namun ternyata peningkatan TPK hanya terjadi di dua daerah yaitu Badung dan Buleleng, sementara selebihnya mengalami penurunan.

Tingkat penghunian kamar hotel (TPK) di Buleleng dari 51,26 persen naik menjadi 57,69 persen, sedangkan untuk Badung dari 72,39 persen menjadi 75,38 persen, dan daerah lainnya justru turun dari 66,84 persen menjadi hanya 60,01 persen untuk Kabupaten Gianyar.

Sedangkan TPK untuk daerah Karangasem melorot dari 50,92 persen selama Juli menjadi hanya 47,45 persen dan untuk Denpasar turun dari 70,26 persen menjadi hanya 66,34 persden serta rata-rata untuk daerah Bali naik dari 70,62 menjadi 72,40 persen.

Peningkatan terbesar kali ini dialami oleh Kabupaten Buleleng. Hal ini terbilang mengejutkan mengingat selama ini Buleleng bukanlah destinasi favorit bagi wisatawan untuk menginap selama berkunjung di daerah ini.

Sedangkan bagi Kabupaten Badung, peningkatan penggunaan hotel merupakan sesuatu yang lumrah karena sampai saat ini pilihan utama para wisatawan yang berkunjung ke Bali masih di seputaran Kuta, Jimbaran dan Nusa Dua yang nota bena berada di wilayah Kabupaten Badung. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016