Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, memperbincangkan novel terkini Noorca M. Massardi (62) yang bertajuk "Setelah 17 Tahun".

"Diskusi dalam agenda Pustaka BBB berlangsung Sabtu (22/10) dengan pembahas Komang Rahayu Indrawati, S.Psi., M.Si., ahli psikologi yang aktif dalam penanganan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terutama yang menimpa ibu dan anak," kata Staf BBB yang menata acara tersebut Juwitta Lasut di Denpasar, Kamis.

Noorca Massardi adalah penulis yang produktif, sedangkan "Setelah 17 Tahun" merupakan novel ketujuhnya. Karya setebal 256 halaman itu ditulisnya selama kurun waktu 15 bulan di Jakarta dan Bali.

Sebelumnya, novel terbitan PT Gramedia Pustaka Utama itu pernah dimuat sebagai cerita bersambung di surat kabar harian di Jakarta.

Lulusan Ecole Superieur de Journalisme (ESJ) Paris, Prancis (1978) itu, juga telah menerbitkan novel, antara lain Sekuntum Duri (1978), Mereka Berdua (1982), September (2006), d.I.a. Cinta dan Presiden (2008), semuanya pernah dimuat sebagai cerita bersambung di harian Kompas, Media Indonesia, dan Seputar Indonesia.

Berbeda dengan novel-novel yang ditulis Noorca Massardi sebelumnya, novel tersebut berangkat dari kisah nyata tentang derita seorang perempuan (Putri Maulida) akibat kekerasan verbal yang dilakukan suaminya (Alfian) selama 17 tahun.

Paralel dengan itu, diam-diam ada seorang pemuda (Andri Bangsawan) yang menderita karena harus memendam cintanya kepada Putri selama 17 tahun pula.

Akhirnya takdir mempertemukan kembali mereka berdua. Ketika Putri yang berprofesi sebagai notaris tengah menjanda dengan tiga anak dan Andri yang "lawyer" sudah menduda dengan dua anak.

Survei yang dilakukan Univeristas Iowa, Amerika Serikat, di 17 negara menyimpulkan kekerasan fisik maupun emosional yang dilakukan pasangan atau mantan pasangan terhadap perempuan hamil, dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, atau lahir dengan berat badan tidak ideal.

Hal itulah yang dialami Putri Maulida dalam rentang waktu 10 tahun, ketiga anaknya semua lahir prematur.

"Sesuatu yang sangat langka dialami seorang perempuan, akibat depresi yang melebihi batas," kata Noorca, suami dari penulis Rayni Massardi.

Novel "Setelah 17 Tahun" sebagaimana empat novel Noorca lainnya (Sekuntum Duri, Mereka Berdua, September dan d.I.a cinta dan Presiden), sebelum diterbitkan sebagai buku, terlebih dahulu dimuat sebagai cerita bersambung di beberapa surat kabar harian di Jakarta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016