Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia melalui program beasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) mendidik mahasiswa-mahasiswi di Provinsi Bali untuk menjadi calon pemimpin masa depan melalui praktik langsung ke masyarakat.
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa GenBI, I Wayan Eka Suputra Yasa (22) di Denpasar, Senin, mengaku banyak mendapatkan pengalaman salah satunya menyangkut kepemimpinan dan kewirausahaan setelah mendapatkan beasiswa pendidikan dari bank sentral itu.
"Saya merasa terbantu karena kami diajarkan bersosialisasi langsung kepada masyarakat, mengenali kekurangan mereka sehingga dapat membuat program sosial yang bisa membantu masyarakat," kata mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana itu sekaligus Wakil Ketua GenBI di Bali.
Selain terkait ekonomi (kewirausahaan) dan kepemimpinan, mereka juga dididik keterampilan yang tidak didapatkan di kampus di antaranya wirausaha yang berbasis teknologi, kemampuan berbicara di depan publik dan menulis artikel.
Eka menuturkan bahwa dirinya mendapatkan beasiswa selama dua periode atau dua semester dengan nilai beasiswa yang diberikan selama satu semester mencapai Rp3 juta atau setiap bulannya Rp500 ribu.
Senada dengan Eka, penerima beasiswa lainnya yakni Diah Juliana Dewi (21) mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja yang mengaku mendapatkan wawasan terbuka lebih luas setelah mengikuti program GenBI.
"Saya mengalami banyak pengalaman yang lebih terbuka terutama bagaimana membentuk jiwa pemimpin dan sosialisasi kepada masyarakat," ucap gadis semester tujuh itu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana menjelaskan bahwa mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut selain cerdas dengan nilai indeks prestasi (IP) minimal 3,0, juga rekomendasi dari perguruan tinggi dan harus mampu melewati tes wawancara dari BI.
"Mereka selain kami latih secara individu (keterampilan komunikasi dan menulis), mereka juga latih untuk peka terhadap lingkungan misalnya ada daerah miskin butuh bantuan, kami minta berikan edukasi. Kalau mereka peka lingkungan, mereka jadi pemimpin peka yang mewujudkan kesejahteraan," katanya.
Di Bali, GenBI fokus bidang sosial di antaranya kewirausahaan, pendidikan kesehatan masyarakat, lingkungan hidup, pembinaan anggota organisasi, kerja sama dan kemitraan.
Setiap tahun, bank sentral itu menggelontorkan dana sebesar Rp500 juta bagi 80 mahasiswa penerima beasiswa dari dua kampus yakni Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa GenBI, I Wayan Eka Suputra Yasa (22) di Denpasar, Senin, mengaku banyak mendapatkan pengalaman salah satunya menyangkut kepemimpinan dan kewirausahaan setelah mendapatkan beasiswa pendidikan dari bank sentral itu.
"Saya merasa terbantu karena kami diajarkan bersosialisasi langsung kepada masyarakat, mengenali kekurangan mereka sehingga dapat membuat program sosial yang bisa membantu masyarakat," kata mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana itu sekaligus Wakil Ketua GenBI di Bali.
Selain terkait ekonomi (kewirausahaan) dan kepemimpinan, mereka juga dididik keterampilan yang tidak didapatkan di kampus di antaranya wirausaha yang berbasis teknologi, kemampuan berbicara di depan publik dan menulis artikel.
Eka menuturkan bahwa dirinya mendapatkan beasiswa selama dua periode atau dua semester dengan nilai beasiswa yang diberikan selama satu semester mencapai Rp3 juta atau setiap bulannya Rp500 ribu.
Senada dengan Eka, penerima beasiswa lainnya yakni Diah Juliana Dewi (21) mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja yang mengaku mendapatkan wawasan terbuka lebih luas setelah mengikuti program GenBI.
"Saya mengalami banyak pengalaman yang lebih terbuka terutama bagaimana membentuk jiwa pemimpin dan sosialisasi kepada masyarakat," ucap gadis semester tujuh itu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana menjelaskan bahwa mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut selain cerdas dengan nilai indeks prestasi (IP) minimal 3,0, juga rekomendasi dari perguruan tinggi dan harus mampu melewati tes wawancara dari BI.
"Mereka selain kami latih secara individu (keterampilan komunikasi dan menulis), mereka juga latih untuk peka terhadap lingkungan misalnya ada daerah miskin butuh bantuan, kami minta berikan edukasi. Kalau mereka peka lingkungan, mereka jadi pemimpin peka yang mewujudkan kesejahteraan," katanya.
Di Bali, GenBI fokus bidang sosial di antaranya kewirausahaan, pendidikan kesehatan masyarakat, lingkungan hidup, pembinaan anggota organisasi, kerja sama dan kemitraan.
Setiap tahun, bank sentral itu menggelontorkan dana sebesar Rp500 juta bagi 80 mahasiswa penerima beasiswa dari dua kampus yakni Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. (ADT)
Editor : I Nyoman Aditya T I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016