Denpasar (Antara Bali) - Sekitar 138 penumpang Merpati yang berangkat dari Papua sejak Jumat (11/2) pagi, "menyandera" pesawat tujuan Surabaya itu di Bandara Ngurah Rai Bali di Tuban, Kabupaten Badung, sejak mendarat pukul 02.00 Sabtu dini hari.
Hingga lebih satu jam kemudian, mereka kompak tidak mau turun dari pesawat dengan nomor penerbangan MZ 711 itu, menuntut kepastian keberangkatan ke Bandara Juanda, Surabaya.
Beberapa penumpang, seperti Frans Ittar dan Ny Hasni, dalam percakapan melalui telepon, mengaku sudah capek dan kesal, karena sejak transit di Makassar berulang kali mengalami penundaan penerbangan.
Akibatnya, pesawat yang diterbangkan oleh pilot Daryanto dan co pilot Zazarlycen itu pada waktu tersebut tidak bisa lagi langsung terbang ke Bandara Juanda Surabaya yang ditutup pukul 00.00 untuk perbaikan landasan pacu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Hingga lebih satu jam kemudian, mereka kompak tidak mau turun dari pesawat dengan nomor penerbangan MZ 711 itu, menuntut kepastian keberangkatan ke Bandara Juanda, Surabaya.
Beberapa penumpang, seperti Frans Ittar dan Ny Hasni, dalam percakapan melalui telepon, mengaku sudah capek dan kesal, karena sejak transit di Makassar berulang kali mengalami penundaan penerbangan.
Akibatnya, pesawat yang diterbangkan oleh pilot Daryanto dan co pilot Zazarlycen itu pada waktu tersebut tidak bisa lagi langsung terbang ke Bandara Juanda Surabaya yang ditutup pukul 00.00 untuk perbaikan landasan pacu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011