Badung (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengimbau umat untuk melaksanakan ritual atau "yadnya" sesuai dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri agar bisa terlihat mewah.

"Untuk menunjukkan rasa bakti kepada Tuhan yang telah memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan pada umatnya, selain dengan ucapan terima kasih, juga melaksanakan yadnya dengan tulus ikhlas dan diukur dengan kemampuan kita," kata Sudikerta saat menghadiri ritual Karya Agung Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini di Pura Desa Sibangkaja, Kabupaten Badung, Senin.

Menurut dia, dalam pelaksanaan sebuah yadnya juga harus dibarengi dengan perilaku yang suci dengan berlandaskan Tri Kaya Parisudha, yaitu berpikir yang suci (Manacika), berkata yang benar (Wacika) dan berbuat yang baik (Kayika).

Ketiganya merupakan etika dalam Agama Hindu yang akan memberikan tuntunan dan jalan menuju pada kedamaian terhadap yadnya itu sendiri.

"Pelaksanaan yadnya harus berlandaskan Tri Kaya Parisudha, sehingga dapat menjadi tuntunan kepada kita semua untuk menuju kedamaian. Pada hakikatnya, hanya dari adanya pikiran yang benar akan menimbulkan perkataan yang benar sehingga mewujudkan perbuatan yang benar pula," ujar Sudikerta.

Umat juga diharapkan bisa mengerti atau memahami tujuan ritual yang dilaksanakan, karena selama ini banyak yang hanya mengikuti proses upacara tetapi tidak mengetahui maknanya sendiri.

Sementara itu, Wakil Ketua Panitia I Made Sueca mengatakan jika persiapan upacara atau "karya" sendiri telah mulai dilaksanakan sekitar tiga bulan yang lalu dan puncaknya sendiri dilaksanakan pada 16 Oktober 2016.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra juga menyerahkan sejumlah punia kepada panitia upacara. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016