Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendesak kepolisian daerah setempat segera menangkap pelaku penculikan bocah berinisial LAC (10) dari Sesetan, Kota Denpasar.

"Tugas polisi sekarang adalah `nangkep`, mengungkap itu, harus dapat," kata Pastika di sela-sela mengukuhkan anggota Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, di Denpasar, Kamis

Menurut mantan Kapolda Bali itu, pelaku penculikan yang diduga juga melakukan perbuatan tak senonoh itu harus dihukum seberat-beratnya untuk memberikan efek jera.

"Saya harap kepolisian menangani secara sungguh-sungguh dan membawa ke pengadilan, untuk mendapatkan ganjaran yang setimpal sesuai hukum yang berlaku," ucapnya.

LAC sebelumnya diculik oleh pria misterius dengan menggunakan mobil ketika sedang bermain di depan rumahnya pada Selasa (4/10). Siswi SD tersebut setelah hilang sekitar lima jam akhirnya ditemukan di Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar. Pelaku penculikan menurunkan bocah itu di pinggir jalan. LAC mengaku mendapatkan perlakuan tidak senonoh ketika berada di dalam mobil bersama penculik.

Di sisi lain, Pastika menekankan pentingnya upaya pencegahan agar kasus kekerasan pada anak-anak tidak terus terulang. "Harus dari akar persoalan. Akar persoalannya banyak hal yakni aspek ideologi, politik, sosial budaya, agama, dekadensi moral, pengangguran, kemiskinan dan sebagainya," ujarnya.

Oleh karena itu, hal-hal yang menjadi akar persoalan harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. Menurut dia, tidak bisa hanya mengandalkan polisi untuk mencegah kasus kekerasan pada anak karena pasti akan kecolongan di tengah jumlah anak-anak Bali sekitar 1,3 juta jiwa.

Dia berpandangan, sangat tidak mungkin di tengah jumlah personel kepolisian yang terbatas harus mengawal setiap anak maupun mengawasi anak-anak di berbagai tempat.

Pemerintah dan para orang tua, lanjut Pastika, memiliki peran penting untuk mencegah terjadi kasus kekerasan pada anak. Pemerintah hendaknya memperhatikan dengan benar sektor pendidikan dan kesejahteraan, serta para orang tua juga jangan sampai seringkali mempertontonkan tindak kekerasan sehingga mudah ditiru oleh anak dan menyebabkan mereka tidak betah di rumah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016