Denpasar (Antara Bali) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyalurkan dana program kemitraan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sejak tahun 2007 hingga 2016 sebesar Rp4,7 miliar lebih.

"Setiap tahun kegiatan penyaluran dana program kemitraan dilakukan secara berkelanjutan dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," kata General Manager PT Pelindo III Cabang Benoa di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan untuk tahun ini penyaluran dana kemitraan tersebut disalurkan sebesar Rp880 juta dengan jumlah UMKM yang dibantu sebanyak 113 pengusaha.

"Untuk mendapatkan dana ini tentu ada persyaratan, dan dilakukan secara seleksi dan peninjauan ke lapangan oleh tim yang menangani bidang dana kemitraan tersebut," katanya.

Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan, kata dia, dalam upaya membantu permodalan dari pengusaha UMKM itu. Dana yang disalurkan bunganya sangat ringan, yakni enam persen per tahun dalam jangka waktu 24 bulan.

"Pengembalian kredit pun tidak langsung pada bulan berikutnya. Artinya diberikan jedah sebulan dari waktu awal pencairan dana itu," ucapnya.

Ali Sodikin lebih lanjut mengatakan dana program kemitraan ini berasal dari sebagian laba yang telah diperoleh PT Pelindo III.

"Dana yang didapat oleh pengusaha UMKM bervariasi, tergantung usaha yang selama ini digeluti. Mulai dari Rp10 juta Hingga Rp75 juta," ucapnya.

Ia mengatakan keberadaan Pelindo sebagai Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang mendapatkan amanah untuk melakukan pembinaan pada sektor usaha kecil.

"Nantinya pada mitra binaan unggulan yang terpilih akan mendapat kesempatan ikutserta pameran dengan skala nasional dan internasional," katanya.

Seorang pengusaha kerajinan patung, Wayan Sandiasa mengatakan pihaknya mendapat dana program kemitraan yang ketiga kalinya. Awal mendapat dana kemitraan tersebut sebesar Rp30 juta, selanjutnya pada usulan berikutnya mendapat Rp80 juta.

"Kali ini saya mendapatkan kucuran dana sebesar Rp75 juta. Dana tersebut digunakan untuk menambah modal kerja atau membeli bahan baku," ucap pengusaha asal Desa Singakerta, Kabupaten Gianyar.

Di tanya perkembangan usahanya, Sandiasa mengaku sudah berkembang sangat maju, terlebih mendapatkan dana kemitraan yang bunganya cukup ringan, dibanding meminjam di bank.

"Hasil kerajinan berupa patung dan lainnya sudah sempat saya melakukan ekspor ke Kanada, Eropa dan negara Asia. Hasilnya cukup bagus juga dari ekspor tersebut," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016