Tabanan (Antara Bali) - Wacana pemerintah akan menurunkan suku bunga program kredit usaha rakyat (KUR) dari sembilan persen menjadi tujuh persen pada 2017 disambut baik kalangan perbankan dan para nasabah.

"Penurunan suku bunga tersebut diperkirakan semakin cepatnya serapan pinjaman bersuku bunga rendah dan peluang makin besarnya serapan KUR di lapangangan," kata Pimpinan Kantor Kas BNI Tabanan Kota, Ni Wayan Sri Sukarni, Sabtu.

Ia mengatakan, menurunnya bunga bank tidak sertamerta mampu berdampak pada meningkatnya pendapatan bagi pihak perbankan. Sebab, logikanya adalah menurunnya bunga kredit ini juga akan dibarengi dengan turunnya pula bunga dari dana tabungan masyarakat.

Penjualan dana kredit dengan suku bunga kredit usaha rakyat yang kian murah nantinya harus diimbangi dengan peningkatan penjualan pada produk tabungan.

Di sisi lain yang terjadi selama ini di sektor tabungan, makin murahnya suku bunga kredit usaha rakyat juga akan memperkecil suku bunga tabungan.

Ni Wayan Sri Sukarni menambahkan, kondisi tersebut akan berpotensi pada berkurangnya dana yang bisa dihimpun untuk kemudian disalurkan kembali oleh bank untuk memenuhi target penyaluran KUR.

Hal itu penting sebab, selama ini ada kecendrungan nasabah masih menyasar bank dengan tawaran suku bunga simpanan yang tinggi.

"Namun bagi kami, antisipasi terhadap rencana penurunan suku bunga KUR nanti sudah cukup siap. Itu didukung melalui kesiapan dana, dan dibarengi dengan sejumlah program yang intinya mampu menarik minat nasabah untuk peningkatan dana pihak ketiga (DPK)," ujarnya.

Sri Sukarni mengingatkan, terkait KUR memang harus dilihat dari dua sisi, tabungan dan kredit. Sebab jika hanya fokus pada penyaluran kredit tanpa diimbangi dengan meningkatnya penghimpunan dana nasabah, kondisi itu juga tidak akan baik karena dana yang akan dijual ke nasabah KUR menjadi sangat minim.

Menyikapi hal itu BNI sendiri memiliki program salah satunya melalui Pesona BNI Taplus, dimana dengan cara nasabah menabung dalam beberapa periode tertentu, maka nasabah sudah bisa mendapatkan hadiah langsung.

"Program hadiah ini jadi upaya kami untuk bisa menghimpun dana masyarakat, sehingga pemenuhan terhadap target penyaluran KUR bisa terpenuhi maksimal nantinya. Selain itu, juga ditopang melalui jaminan keamanan dan layanan ke nasabah yang jadi fokus utama guna peningkatan dana pihak ketiga," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Tabanan, IB Gd Ary Wijaya Guntur, SE, MM. sangat mengapresiasi rencana penurunan suku bunga KUR dari sembilan persen menjadi tujuh persen pada 2017.

Sementara I Wayan Merta, seorang pembisnis agro tani, I Wayan Merta juga juga memberikan apresiasi terhadap wacana pemerintah menurunkan suku bunga program KUR tersebut.

Penurunan suku bunga tersebut diharapkan disertai dengan proses pelayanan adminitrasi perbankan yang mudah dan lancar sesuai harapan masyarakat.

Suku bunga murah dan ringan memang dinanti-nanti oleh banyak kalangan UMKM. Pemerintah melalui perbankan semakin murah menawarkan suku bunga akan berdampak positif dan menggairahkan berkembangnya sektor usaha.

"Artinya, kebijakan pemerintah dengan kembali menurunkan suku bunga KUR dinilai sangat tepat di tengah kelesuan ekonomi yang masih membayangi saat ini," ujar Wayan Merta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016