Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyatakan bahwa jumlah rekening dana pihak ketiga perseorangan perbankan di Pulau Dewata pada triwulan kedua 2016 melonjak 4,54 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Causa Iman Karana menjelaskan dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bali di Denpasar, Sabtu, jumlah rekening perseorangan di daerah setempat pada triwulan kedua ini mencapai 3.211.197 rekening.
Penambahan rekening itu terjadi pada kategori simpanan bernilai kecil yakni kurang dari Rp10 juta dan simpanan bernilai besar Rp20 miliar dan rekening simpanan bernilai sedang kurang dari Rp10 juta hingga Rp2 miliar.
Kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh kota/kabupaten yang ada di Bali dengan komposisi terbesar di Denpasar yang mengalami penambahan sebesar 5,23 persen mencapai 1.764.624 rekening.
Sedangkan penambahan rekening terendah terjadi di Kabupaten Buleleng yakni mencapai 3,11 persen sebanyak 284.633 rekening.
Rekening perseorangan dengan jumlah dana di Bali dengan nilai kurang dari Rp5 miliar hingga Rp10 miliar mencapai 230 rekening, kurang dari Rp10 miliar hingga Rp15 miliar (34).
Dana "fantastis" yang bernilai kurang dari Rp15 miliar hingga Rp20 miliar (17) dan di atas Rp20 miliar (19).
Untuk rekening di atas Rp20 miliar misalnya, bank sentral dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional tersebut menyebutkan berdasarkan penempatan tersebar di Kabupaten Buleleng sebanyak tiga rekening, Kabupaten Badung (3) dan Kota Denpasar (13).
Dalam kajian tersebut juga disebutkan bahwa sektor rumah tangga masih mendominasi dana pihak ketiga (DPK) yang "bersandar" di perbankan Bali yang tercermin dari pangsa DPK perseorangan pada triwulan kedua ini mencapai 66,8 persen dari keseluruhan DPK di Pulau Dewata, sejalan dengan peningkatan konerja konsumsi rumah tangga yang mendorong peningkatan perekonomian secara keseluruhan.
Pilihan rumah tangga dalam melakukan penempatan dana masih didominasi pada fasilitas tabungan dan deposito.
Pada triwulan kedua 2016, porsi tabungan perseorangan pada perbankan mencapai 94,06 persen dibandingkan total keseluruhan DPK.
Porsi dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan juga masih dominan dilakukan oleh nasabah perseorangan dengan porsi mencapai 59,65 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan pertama 2016 sebesar 58,66 persen.
Sementara itu deposito memiliki porsi sebesar 34,42 persen pada triwulan kedua ini atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan I 2016 sebesar 35,24 persen seiring dengan kecenderungan peningkatan konsumsi masyarakat sehingga membutuhkan dana yang lebih mudah dicairkan. (Adt)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Causa Iman Karana menjelaskan dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bali di Denpasar, Sabtu, jumlah rekening perseorangan di daerah setempat pada triwulan kedua ini mencapai 3.211.197 rekening.
Penambahan rekening itu terjadi pada kategori simpanan bernilai kecil yakni kurang dari Rp10 juta dan simpanan bernilai besar Rp20 miliar dan rekening simpanan bernilai sedang kurang dari Rp10 juta hingga Rp2 miliar.
Kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh kota/kabupaten yang ada di Bali dengan komposisi terbesar di Denpasar yang mengalami penambahan sebesar 5,23 persen mencapai 1.764.624 rekening.
Sedangkan penambahan rekening terendah terjadi di Kabupaten Buleleng yakni mencapai 3,11 persen sebanyak 284.633 rekening.
Rekening perseorangan dengan jumlah dana di Bali dengan nilai kurang dari Rp5 miliar hingga Rp10 miliar mencapai 230 rekening, kurang dari Rp10 miliar hingga Rp15 miliar (34).
Dana "fantastis" yang bernilai kurang dari Rp15 miliar hingga Rp20 miliar (17) dan di atas Rp20 miliar (19).
Untuk rekening di atas Rp20 miliar misalnya, bank sentral dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional tersebut menyebutkan berdasarkan penempatan tersebar di Kabupaten Buleleng sebanyak tiga rekening, Kabupaten Badung (3) dan Kota Denpasar (13).
Dalam kajian tersebut juga disebutkan bahwa sektor rumah tangga masih mendominasi dana pihak ketiga (DPK) yang "bersandar" di perbankan Bali yang tercermin dari pangsa DPK perseorangan pada triwulan kedua ini mencapai 66,8 persen dari keseluruhan DPK di Pulau Dewata, sejalan dengan peningkatan konerja konsumsi rumah tangga yang mendorong peningkatan perekonomian secara keseluruhan.
Pilihan rumah tangga dalam melakukan penempatan dana masih didominasi pada fasilitas tabungan dan deposito.
Pada triwulan kedua 2016, porsi tabungan perseorangan pada perbankan mencapai 94,06 persen dibandingkan total keseluruhan DPK.
Porsi dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan juga masih dominan dilakukan oleh nasabah perseorangan dengan porsi mencapai 59,65 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan pertama 2016 sebesar 58,66 persen.
Sementara itu deposito memiliki porsi sebesar 34,42 persen pada triwulan kedua ini atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan I 2016 sebesar 35,24 persen seiring dengan kecenderungan peningkatan konsumsi masyarakat sehingga membutuhkan dana yang lebih mudah dicairkan. (Adt)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016