Nusa Dua (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STMIK) Stikom Bali memperluas akses pasar kerja dan pendidikan internasional dengan menggandeng sejumlah universitas luar negeri dan perusahaan teknologi.
Ketua Stikom Bali, Dadang Hermawan saat melepas wisuda ke-18 di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu, menjelaskan bahwa tahun 2016 pihaknya bekerja sama dengan Bunkyo University Tokyo untuk penelitian dan studi lanjut dosen serta pertukaran dosen dan mahasiswa.
Selain itu dengan Fujitsu Corporation Tokyo, perusahaan berbasis teknologi, untuk pengembangan "smart city" dan dengan Yamaguchi University Jepang yang telah menunjuk Stikom Bali sebagai penyelenggara "Japanese Computerize Adaftive Test" (J-CAT) dan Bussines J-CAT bagi pelajar, mahasiswa, dosen maupun pebisnis yang ingin belajar Bahasa Jepang dan memperoleh sertifikat.
Sebelumnya, sejak tahun 2007 kampus itu juga menjalin kerja sama dengan Help University Kuala Lumpur, Malaysia untuk menyelenggarakan kelas internasional program dua gelar, yakni Sarjana Komputer dan Bachelor of Information Technology (BIT).
"Sampai saat ini alumni kami yang menyandang dua gelar itu sebanyak 51 orang," imbuhnya.
Untuk itu kepada para wisudawan, Dadang berharap lulusannya terserap didunia kerja karena telah dibekali ilmu pengetahuan dan mampu bersaing di pasar kerja bahkan menjadi wira usaha muda.
Dalam kesempatan itu, Stikom Bali melepas 273 Sarjana dan 11 orang program D-3. Sejak berdiri pada 10 Agustus 2002 kampus itu sudah meluluskan sebanyak 4.107 orang terdiri dari 3.496 Sarjana Komputer dan 611 orang Ahli Madya Komputer.
Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti, yayasan yang menaungi kampus setempat, Prof Dr I Made Bandem menambahkan tahun 2017 perguruan tinggi itu akan berganti nama menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali apabila pengajuan disetujui Kementerian Ristek dan Dikti RI.
Untuk perubahan status dari sekolah tingggi menjadi institut itu pihaknya membuka dua fakultas yakni Teknologi Informasi dan Ekonomi dan Bisnis. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketua Stikom Bali, Dadang Hermawan saat melepas wisuda ke-18 di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu, menjelaskan bahwa tahun 2016 pihaknya bekerja sama dengan Bunkyo University Tokyo untuk penelitian dan studi lanjut dosen serta pertukaran dosen dan mahasiswa.
Selain itu dengan Fujitsu Corporation Tokyo, perusahaan berbasis teknologi, untuk pengembangan "smart city" dan dengan Yamaguchi University Jepang yang telah menunjuk Stikom Bali sebagai penyelenggara "Japanese Computerize Adaftive Test" (J-CAT) dan Bussines J-CAT bagi pelajar, mahasiswa, dosen maupun pebisnis yang ingin belajar Bahasa Jepang dan memperoleh sertifikat.
Sebelumnya, sejak tahun 2007 kampus itu juga menjalin kerja sama dengan Help University Kuala Lumpur, Malaysia untuk menyelenggarakan kelas internasional program dua gelar, yakni Sarjana Komputer dan Bachelor of Information Technology (BIT).
"Sampai saat ini alumni kami yang menyandang dua gelar itu sebanyak 51 orang," imbuhnya.
Untuk itu kepada para wisudawan, Dadang berharap lulusannya terserap didunia kerja karena telah dibekali ilmu pengetahuan dan mampu bersaing di pasar kerja bahkan menjadi wira usaha muda.
Dalam kesempatan itu, Stikom Bali melepas 273 Sarjana dan 11 orang program D-3. Sejak berdiri pada 10 Agustus 2002 kampus itu sudah meluluskan sebanyak 4.107 orang terdiri dari 3.496 Sarjana Komputer dan 611 orang Ahli Madya Komputer.
Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti, yayasan yang menaungi kampus setempat, Prof Dr I Made Bandem menambahkan tahun 2017 perguruan tinggi itu akan berganti nama menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali apabila pengajuan disetujui Kementerian Ristek dan Dikti RI.
Untuk perubahan status dari sekolah tingggi menjadi institut itu pihaknya membuka dua fakultas yakni Teknologi Informasi dan Ekonomi dan Bisnis. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016