Negara (Antara Bali) - Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, kecewa dengan pengelola pasar musiman di Desa Pergung, yang mempergunakan lapangan umum setempat.

Kekecewaan tersebut ia sampaikan, Rabu, saat melihat beberapa fasilitas lapangan yang rusak, serta sampah masih berserakan dimana-mana, padahal pasar yang digelar setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan tersebut sudah berakhir tiga hari lalu.

"Harusnya pengelola bertanggungjawab untuk membersihkan sampah-sampah ini secepatnya, serta menjaga fasilitas taman yang dibangun pemerintah agar tidak rusak. Saya melihat tidak ada itikad baik dari pengelola pasar musiman," katanya, didampingi Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan Dan Pertamanan Wayan Darwin, serta Camat Mendoyo Agus Adinata, di lokasi.

Menurutnya, meskipun pengelola mengerahkan tenaga kebersihan, namun karena jumlahnya terbatas, membutuhkan waktu lama untuk membersihkan lapangan tersebut.

Karena kesal melihat sampah dan beberapa fasilitas yang rusak, ia mengancam, tidak akan memberikan izin kepada pengelola untuk menggelar pasar musiman lagi di lapangan tersebut.

Ia mengatakan, dari sisi ekonomi, adanya pasar musiman tersebut tidak berdampak signifikan bagi pedagang lokal, karena kebanyakan yang berjualan di tempat tersebut pedagang dari luar daerah.

"Juga tidak memberikan konstribusi yang besar bagi kas daerah majpun desa adat setempat. Tampaknya, pasar musiman ini hanya menguntungkan segelintir orang yang mengelolanya," katanya.

Ia mengaku, datang langsung ke lokasi, setelah menerima banyak masukan dan pengaduan baik langsung maupun lewat media sosial, terkait keberadaan pasar musiman tersebut.

Menurutnya, banyak masyarakat yang ingin berolahraga di lapangan itu, terpaksa membatalkannya karena disesaki oleh pedagang dan pengunjung.

Sedangkan Darwin mengatakan, wajar Pemkab Jembrana keberatan jika lapangan tersebut rusak, karena dari dua tahap penataan sudah menghabiskan biaya Rp3 miliar.

"Sekarang kami sedang merencanakan penataan tahap ketiga. Sangat disayangkan, jika kondisi lapangan rusak, padahal penataan sudah menghabiskan miliaran rupiah," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016