Mangupura (Antara Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali I Ketut Suiasa mengingatkan, Puputan Badung (perang habis-habisan) yang terjadi 110 tahun silam kini dapat terus digelorakan untuk menumbuhkan semangat dalam kehidupan sehari-hari.

"Momentum tersebut dimaknai dengan ketulusan hati dan semangat yang tulus iklas. Historis Puputan Badung akan dijadikan untuk penyemangat dalam meningkatkan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan pelayanan publik," kata Wabup I Ketut Suiasa ketika bertindak sebagai Inspektur upacara Peringatan HUT ke-110 Puputan Badung, di Lapangan Puspem Badung, Selasa.

Ia mengatakan, semangat yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari bagi seluruh masyarakat sekaligus mampu meningkatkan daya saing daerah dalam era global.

Peringatan Puputan Badung tetap menjadi penyemangat untuk melanjutkan cita-cita para leluhur dan pejuang bangsa dalam meraih kemerdekaan, pembangunan bangsa dan negara.

"Peringatan Puputan Badung juga merupakan mementum untuk mengenang sekaligus melestarikan nilai-nilai dan jiwa kepahlawanan para pejuang, dan merupakan tanggung jawab bersama sebagai generasi penerus untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan," katanya.

Wabup I Ketut Suiasa menekankan, nilai-nilai patriotik dan kejuangan hendaknya dapat menjadi inspirasi dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial masyarakat seperti kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

Peringatan tersebut mengusung tema "Melalui Peringatan hari Puputan Badung ke-110 Tahun 2016 kita tingkatkan semangat kebersamaan dengan kerja nyata menuju masyarakat Badung yang shanti dan Jagadhita".

Semua itu dimaknai dengan meningkatkan dan memantapkan rasa pengabdian tanpa pamrih kepada Nusa dan Bangsa dalam mengisi kemerdekaan dengan membangun untuk kesejahteraan masyarakat Badung.

Filosofi semangat "Puputan" harus terus digelorakan dan diimplementasikan dalam kehidupan keseharian melalui semangat hidup "menyame braya", sebagai kearifan lokal masyarakat Badung, dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman, ujar Wabup I Ketut Suiasa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016