Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta para aparatur sipil negara di daerah itu untuk menjalankan pola hidup sehat dengan menyeimbangkan aktivitas makan, tidur dan berolah raga.

"Makan dan tidur secara berlebihan tanpa diimbangi kegiatan olah raga akan mengancam ketahanan fisik dan ujung-ujungnya menyebabkan jatuh sakit," kata Pastika saat memimpin apel disiplin, di Denpasar, Senin.

Pastika mengungkapkan hal itu berkaitan dengan suasana Hari Raya Galungan dan Kuningan yang baru saja dilewati oleh jajaran ASN khususnya yang beragama Hindu.

Selain melaksanakan yadnya (persembahan), menurut dia, hari raya identik dengan makanan yang lebih istimewa dari hari biasanya. Jika tidak bisa mengendalikan diri, biasanya sebagian orang akan larut dalam aktivitas makan dan tidur berlebih.

Alhasil, ketika tiba saatnya masuk kerja, tubuh menjadi lemas dan malas beraktivitas. Agar tidak demikian, dia minta jajarannya tetap meluangkan waktu untuk berolah raga.

Selain itu, Pastika kembali mengingatkan kalangan ASN untuk memaknai hari raya sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas spiritual. "Setelah melewati hari raya, harusnya menjadi individu yang lebih baik dan bisa mengendalikan atau bahkan melenyapkan unsur negatif dalam diri seperti amarah, iri, dendam, sombong dan serakah," ujarnya.

Jika unsur-unsur negatif masih berkuasa dalam diri seseorang setelah melaksanakan hari raya, Pastika menyebut mereka gagal memenangkan dharma (kebenaran) atas adharma (kejahatan).

Dia berkeyakinan, ASN sebagai kelompok intelektual punya daya nalar yang lebih baik untuk mengendalikan unsur negatif dalam diri masing-masing. "Renungan ini patut kita camkan bersama," ucapnya.

Selain sebagai momentum peningkatan kualitas spiritual dan kemenangan dharma atas adharma, Pastika berharap perayaan Galungan dan Kuningan mampu memotivasi dan memberi semangat bagi para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

Di sisi lain, Pastika mengingatkan pula waktu pelaksanaan angaran 2016 yang berjalan begitu cepat dan sudah mendekati akhir tahun. Karena itu, dia meminta jajarannya untuk mengawal pelaksanaan berbagai program yang tengah berjalan.

Apalagi hasil evaluasi yang dilakukan KemenPAN-RB tak menunjukkan adanya kemajuan dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP). "Hal ini harus jadi pemikiran dan perhatian kita semua," katanya.

Dia juga mengingatkan perubahan struktur organisasi yang akan dilaksanakan mengikuti amanat Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah. Perubahan ini akan mengakibatkan hilangnya beberapa jataban struktural di level eselon IV dan III.

"Nanti kita evaluasi, mana yang tidak produktif dan bisa dihilangkan," ucap Pastika seraya minta jajarannya tetap melaksanakan tugas dengan baik.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016