ABPI atau AYO BISNIS PROPERTY INDONESIA didirikan oleh Man Balian dalam bentuk Komunitas untuk para pebisnis property dengan Berbagi sebagai semangatnya. Semangat Berbagi yang muncul bukan tanpa sebab semangat itu muncul. Semangat berbagi muncul dari panggilan alam Ir. I Nyoman Sukadarma untuk berbisnis property dengan membagikan ilmu yang sudah diterapkan, "dibakar, digosok dan ditempa" selama puluhan tahun.

Launching ABPI

ABPI dilaunching pertama kalinya kepada umum saat seminar bisnis "Cara Mudah Menjadi Kaya Melalui Bisnis Property" di gedung BISNIS OWNER SCHOOL (BOS) Jalan Kamboja No. 10, Denpasar-Bali. pada 10 Februari 2013. Pada hakekatnya, ABPI didirikan untuk menjawab kerinduan masyarakat awam untuk terlibat dalam bisnis dan investasi property.
    
Dalam kesempatan ini pula, atas bimbingan mentor Made Robert, brand Ayo Bisnis Property Indonesia dan brang Man Balian Muncul. Untuk brand Man Balian, bukanlah suatu brand yang muncul begitu saja. Brand Man Balian berasal dari kata Nyoman yang digabungkan dengan trah keluarga Balian pada keluarga besar I Nyoman Sukadarma. Sampai saat ini Man Balian pada kenyataannya dianggap sebagai pendiri ABPI dengan embriologi yang diciptakan di Bisnis Owner School dengan mentor Made Robert.

Edukasi dan Investasi

Selanjutnya ABPI bergerak di dua entitas, yaitu edukasi dan investasi. Edukasi diadakan dalam bentuk seminar, workshop, pendidikan melalui media informasi, dan pembelajaran praktek langsung pada puluhan proyek. Sedangkan di bidang investasi, ABPI menciptakan puluhan proyek yang dikerjakan dan dipasarkan bersama-sama oleh anggota komunitas dan langsung dipasarkan untuk umum. Di ABPI, edukasi dan investasi berjalan bersama dan saling mendukung dan bertalian erat. 999 teori disempurnakan oleh 1 action, teori dalam workshop harus diaplikasikan dalam proyek yang menghasilkan

Panta Rhei, Yang Abadi Adalah Perubahan

Dalam perjalanannya, ABPI selalu mengalami perubaha-perubahan. Lagi-lagi perubahan tersebut bukan atas kehendak Man Balian semata. Perubahan ada karena alam menghendaki ABPI berubah. Perubahan tersebut ada pada struktur kerja ABPI. Pada mulanya ABPI bekerja dengan system pendampingan kepada komunitas, dimana komunitas mengerjakan 100% proyeknya dari eksekusi lahan, produksi, manajemen keuangan dan penanggung jawab proyek.

Dalam perjalan waktu, sistem kerja ABPI berubah semenjak pertengahan tahun 2015. Karena banyaknya komunitas yang bergabung pada ABPI, tidak hanya memberikan pengampingan bisnis property. ABPI turut menciptakan proyek property agar komunitas ABPI mendapatkan edukasi praktek secara langsung. Sejak saat itu, komunitas sangat dipermudah untuk memiliki suatu bisnis property dalam bentuk proyek. Dengan sistem
ini, ABPI mampu menciptakan 36 proyek dalam waktu satu tahun.

Sistem ini memberikan kesempatan kepada komunitas ABPI untuk langsung terjun dalam bisnis property komersial. Dengan praktek langsung ini, banyak pembelajaran-pembelajaran praktis yang diberikan kepada komunitas. Dengan sistem ini, ABPI juga membentuk embrio bisnis property untuk masyarakat.

Apa yang dimaksud dengan embrio bisnis property ABPI? Embrio bisnis property ABPI adalah suatu kelompok komunitas mandiri yang terbentuk dengan sendirinya saat komunitas tersebut berkegiatan di ABPI. Karena dianggap mau, mampu dan tahu, kelompok tersebut secara resmi memisahkan diri dari ABPI membentuk unit bisnis property tersendiri. Dengan embrio ini, visi misi edukasi ABPI tercapai.

Lagi-lagi Alam berkehendak lain untuk ABPI, saat ini ABPI semakin dipercaya oleh masyarakat tidak hanya di Bali. Dalam waktu yang tidak begitu lama, ABPI berturut-turut mendapatkan penawaran dari berbagai elemen masyarakat di Indonesia untuk membentuk suatu proyek. Penawaran tersebut muncul diantaranya berasal dari
Bontang Kalimantan Timur, Makasar, Jember Jawa Timur, Banyuwangi Jawa Timur, Jombang Jawa Timur, Madiun Jawa Timur. Mataram Lombok dan Bandung Jawa Barat.

Proyek yang sudah terealisasi dan sudah berjalan saat ini adalah proyek Bontang, Jember dan Banyuwangi. Dengan permintaan yang gencar untuk di luar Bali, maka atas bimbingan Alam, ABPI mengubah struktur bisnis propertynya. Sebelumnya, suatu proyek dikerjakan oleh Komunitas yang mendapatkan wewenang untuk memiliki proyek (owners projects) pada 31 Agustus 2016, struktur owners projects diubah dan ditingkatkan dengan struktur Pemegang Saham ABPI Bali. Pemegang Saham ABPI Bali terdiri dari 45 komunitas yang dianggap mampu selalu berpikir positif, aktif dan loyal terhadap ABPI.

45 orang Pemegang Saham ABPI Bali ini tidak hanya menjadi PEMILIK PROYEK ABPI, tetapi menjadi PEMILIK ABPI yang dapat diwariskan. Sistem ini muncul berkaintan erat dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada ABPI, Pemegang Saham ABPI inilah yang akan mempertahankan eksistensi ABPI di Bali. Dengan adanya sistem ini, ABPI Management akan melebarkan sayap pelayanannya di luar Bali. Dalam jangka panjang, ABPI juga akan membentuk Pemegang Saham ABPI diluar Bali.  

Segala sistem dan perubahan yang terus menerus ada, terdapat satu hal yang tidak berubah, yaitu SEMANGAT BERBAGI DALAM KEBERSAMAAN. Inilah dasar dari semua kegiatan dan perubahan yang ada dalam ABPI. Semua sistem yang ada, selalu dilandasi oleh semangat ini.

Afiliasi ABPI
Dalam perkembangan waktu, semangat Berbagi ABPI menciptakan sistem yang canggih dalam afiliasi ABPI. Afiliasi ABPI inilah yang menjadi wadah bagi komunitas ABPI untuk bergegiatan dalam semangat berbagi. Beberapa adalah KSP Bali Propertindo (Koperasinya para pebisnis property Indonesia), Yayasan Anak Bangsa Pemberi Inspirasi (YABPI), Seribu Rupiah Punya Makna (Seripuma), Generasi ABPI (G'ABPI, Komunitasnya Broker Property), ABPI Down to Earth, Gerakan Sandal Jepit (Gersapit, membumi membantu sesama), Arisan Anak-Anak Alam ABPI (A5, berbagi dari hati, membantu yang benar- benar membutuhkan). Lagi-lagi, semua afliliasi ABPI ini muncul dari semangat Berbagi ABPI.

Untuk informasi Edukasi Bisnis Property dan Investasi Bisnis Property, segera datang ke Rumah ABPI Berbagi , Jalan Suli No. 168-170 Denpasar Bali, 0361 261408, 0823 3939 3935. kami siap berbagi untuk anda. (*)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016