Denpasar (Antara Bali) - Kebutuhan bahan pokok dan keperluan sarana ritual menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu di Pasar Jimbaran, Kabupaten Badung dan di Pasar Sanglah Kota Denpasar masih stabil, belum mengalami kenaikan yang signifikan.

"Permintaan berbagai jenis komoditas itu masih seperti hari-hari biasa dan harganyapun masih stabil," tutur salah seorang pedagang di Pasar Jimbaran, Kabupaten Badung Wayan Beji dan Ni Made Giri, pedagang di Pasar Sanglah Denpasar, Sabtu.

Harga bahan pokok seperti beras, bawang merah, bawah putih maupun cabai hingga H-5 Galungan masih stabili dan permintaannya juga masih normal.

Harga beras berkisar Rp 11.000 per kg, cabai merah Rp 40.000 per kg, cabai merah besar Rp 25.000 per kg, bawang putih Rp35.000 per kg dan bawang merah Rp 40.000 per kg.

Sementara itu seorang pedagang daging menjelaskan, permintaan daging juga masih normal, baik daging babi maupun ayam. Saat ini harga daging ayam berkisar Rp 35.000-38.000 per kg dan daging babi Rp 55.000 per kg.

Sedangkan kebutuhan ritual bagi umat Hindu juga masih nomal. Menurut salah seorang pedagang Kadek Padol janur satu ikat yang berisi 25 biji seharga Rp 25.000.

Harga daun aren yang muda Rp 4.500 per ikat dan daun kelapa muda "pal-palan," Rp 5.000 per ikat.

Sementara seorang Pedagang bunga Made Giri (42) di Pasar Sanglah, Denpasar menuturkan, harga sarana upacara umat Hindu melonjak hingga 100 persen. Misalnya harga bunga pacar galuh sebelumnya hanya Rp 12.000 per kg kini menjadi Rp 25.000 per kg.

Demikian pula buah kelapa muda, janur, daun aren, "pal-palan", bunga kembang sepatu, cempaka maupun dan bunga jepun juga meningkat.

Sementara harga buah-buahan masih keadaan normal. Para pedagang umumnya berharap harga-harga tetap stabil agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat, seperti yang dituturkan seorang pedagang Ni Ketut Murtiasih.

Demikian juga buah pisang umumnya mengalami kenaikan harga sebesar Rp200/biji dari rata-rata Rp300 menjadi Rp500 per biji jika membeli secara eceran. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016