Hangzhou (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memandang Indonesia sebagai mitra kerja sama yang penting dalam berbagai bidang.

"Saya yakin RRT juga memandang Indonesia sebagai mitra strategis yang penting," kata Presiden Jokowi saat pertemuan bilateral dengan Presiden RRT Xi Jinping di West Lake State Guest House Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, Jumat.

Presiden mengatakan RRT merupakan mitra penting Indonesia di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi dan pariwisata.

"Dan saya yakin pertemuan ini akan semakin memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dan RRT," kata Jokowi.

Presiden berharap kemitraan Indonesia dan RRT dapat memberikan kontribusi pada perdamaian dan kemakmuran dunia.

"Kedua negara telah memiliki kemitraan strategis komprehensif dan kemitraan ini harus dijalankan dengan penuh," harap Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengungkapkan secara prinsip menyepakati "plan of action for the implementation of the comprehensive strategic partnership 2016-2020" antara Indonesia dan RRT.

"Kami mendukung arti penting kesinambungan juga kerja sama bidang politik, bidang ekoinomi dan bidang sosial budaya," kata Jokowi.

Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Xi ingin membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan tema utama yang dibicarakan di bidang perdagangan, pariwisata dan keuangan.

Retno mengatakan dalam pertemuan itu Presiden Jokowi berharap defisit perdagangan dengan Tiongkok yang saat ini cukup besar dapat dikurangi.

Menlu mengungkapkan Presiden Xi Jinping berjanji akan mempermudah masuknya buah dari Indonesia ke Tiongkok guna mengurangi defisit perdagangan.

Selain itu, kata Retno, Presiden Xi Jinping akan mendorong masyarakatnya mengunjungi Indonesia karena destinasi wisata Indonesia semakin populer.

Sedangkan di bidang keuangan, Indonesia memperpanjang kerja sama "currency swap arrangement" yang berlaku 2013-2016 senilai 130 miliar dolar AS.

"Indonesia menegosiasikan perpanjangan kerja sama itu hingga 2019 dengan nilai 137 miliar dolar AS," kata Retno.

Dalam pertemuan ini Presiden Jokowi didampingi oleh beberapa menteri, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekrearis Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Joko Susilo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016