Denpasar (Antara Bali) - Menindaklanjuti pertemuan Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dengan Rektor Bunkyo University dan President Director Fujitsu Corporation Limited di Tokyo pada, 22-24 Maret 2016, STIKOM Bali menggelar Kick Off Seminar dengan tema "Green Technology for the better Living" di aula kampus tersebut, Renon, Denpasar, Rabu (31/08/2016).
Dadang Hermawan menjelaskan, seminar ini dihadiri oleh Hideyuki Kanemitsu dari Fujitsu Jepang dan Iskandar dari Fujitsu Jakarta, Prof. Masao Okano dan Prof. Masami Sano dari Bunkyo University, serta Konsul Jenderal Jepang di Bali Hirohisa Chiba.
Seminar ini mendapat sambutan antusias dari peserta hingga jumlahnya membludak dan akhirnya dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pada pukul 10.00 dan sesi kedua pada pukul 13.30 wita.
Seminar sesi pertama dibuka oleh Prof. Dr. I Made Bandem, M.A. (Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti-yang menaungi STIKOM Bali) setelah itu dilanjutkan dengan acara diskusi dengan Fujitsu tentang perencanaan kota di Bali termasuk sistem transportasi di Bali.
"Dalam sesi ini STIKOM Bali memaparkan aplikasi ATCS (Area traffic Control System) yang sudah diterapkan oleh Dinas Perhubungan Kota Denpasar," terang Dadang Hermawan di Denpasar, Selasa (30/08/2016).
Sesi kedua dimulai pada pukul 13.30 diawali dengan pembukaan, kemudian penandatanganan MoU antara STIKOM Bali dengan Bunkyo University dilanjutkan dengan peresmian Pusat Studi Jepang oleh Konsul Jenderal Jepang di Bali Hirohisa Chiba. Setelah acara pembukaan, presentasi materi dan diskusi.
Pembicara dari STIKOM Bali Dr. Eng. I Gde Putu Wirarama Wedashwara, ST., MT dan Candra Ahmadi ST., MT memaparkan mater "Parallel Evolutionary Rule Association Mining for Efficient Wireless Sensor Network". Presentasi materi selanjutnya oleh pembicara dari Bunkyo University Prof. Masao Okano dan Prof. Masami Sano bertajuk “Consumer Responses to Food Safety Messages in Environmentally Conscious Advertisements: an Experimental Study Using Eye Tracking†dan "A Study of Designing a Sustainable Society through Japanese ANIME".
"Seusai diskusi Hideyuki Kanemitsu, dari Fujitsu Co. Ltd menyampaikan ucapan selamat dan kesannya tentang acara kick off seminar ini," tutur Dadang Hermawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dadang Hermawan menjelaskan, seminar ini dihadiri oleh Hideyuki Kanemitsu dari Fujitsu Jepang dan Iskandar dari Fujitsu Jakarta, Prof. Masao Okano dan Prof. Masami Sano dari Bunkyo University, serta Konsul Jenderal Jepang di Bali Hirohisa Chiba.
Seminar ini mendapat sambutan antusias dari peserta hingga jumlahnya membludak dan akhirnya dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pada pukul 10.00 dan sesi kedua pada pukul 13.30 wita.
Seminar sesi pertama dibuka oleh Prof. Dr. I Made Bandem, M.A. (Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti-yang menaungi STIKOM Bali) setelah itu dilanjutkan dengan acara diskusi dengan Fujitsu tentang perencanaan kota di Bali termasuk sistem transportasi di Bali.
"Dalam sesi ini STIKOM Bali memaparkan aplikasi ATCS (Area traffic Control System) yang sudah diterapkan oleh Dinas Perhubungan Kota Denpasar," terang Dadang Hermawan di Denpasar, Selasa (30/08/2016).
Sesi kedua dimulai pada pukul 13.30 diawali dengan pembukaan, kemudian penandatanganan MoU antara STIKOM Bali dengan Bunkyo University dilanjutkan dengan peresmian Pusat Studi Jepang oleh Konsul Jenderal Jepang di Bali Hirohisa Chiba. Setelah acara pembukaan, presentasi materi dan diskusi.
Pembicara dari STIKOM Bali Dr. Eng. I Gde Putu Wirarama Wedashwara, ST., MT dan Candra Ahmadi ST., MT memaparkan mater "Parallel Evolutionary Rule Association Mining for Efficient Wireless Sensor Network". Presentasi materi selanjutnya oleh pembicara dari Bunkyo University Prof. Masao Okano dan Prof. Masami Sano bertajuk “Consumer Responses to Food Safety Messages in Environmentally Conscious Advertisements: an Experimental Study Using Eye Tracking†dan "A Study of Designing a Sustainable Society through Japanese ANIME".
"Seusai diskusi Hideyuki Kanemitsu, dari Fujitsu Co. Ltd menyampaikan ucapan selamat dan kesannya tentang acara kick off seminar ini," tutur Dadang Hermawan. (*)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016