Denpasar (Antara Bali) - Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua Prof. Dr. I Wayan Rai. S menegaskan, lembaga pendidikan tinggi seni yang dipimpinnya kini mulai dikenal masyarakat luas, terbukti ISBI selalu dilibatkan untuk mengisi acara dan kegiatan penting di daerah tersebut.
"Pada 6 Oktober mendatang ISBI Tanah Papua akan berusia dua tahun. Disamping bertugas membangun kelembagaan, kami juga mengembangkan promosi ISBI Tanah Papua," kata Rektor ISBI Prof Wayan Rai melalui surat elektronika yang diterima Antara di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya langkah nyata yakni menjalin koneksitas dengan berbagai komponen sebanyak-banyaknya agar ISBI lebih cepat dikenal publik, baik di dalam maupun mancanegara.
ISBI Papua antara lain dipercaya mengisi acara dan menghias gedung stadion Mandala yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Dalam perhelatan berbagai lomba ISBI selalu dilibatkan, baik sebagai pembina maupun juri. Pada tanggal 7 September yang akan datang, ISBI Tanah Papua melalui Rektor diundang sebagai pembicara dalam "International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy" yang diselenggarakan oleh Gubernur Papua.
Kegiatan tersebut rencananya dibuka oleh Presiden RI, dihadiri sejumlah Menteri sebagai pembicara. Dalam kancah nasional ISBI Tanah Papua telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain pameran potensi Papua di Serpong.
Mahasiswa meningkat
Prof Wayan Rai menjelaskan, promosi ISBI Tanah Papua melalui media baik cetak maupun elektronik telah mambantu promosi ISBI, sebagai buktinya tahun ini menerima 84 mahasiswa, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.
Selain itu koneksivitas di luar negeri, juga perlahan telah dibangun dengan jalinan sejumlah kerja sama dengan Thailand, California Institute of Arts, Jepang dan Papua Nugini.
"Saat ini terdapat dua dosen ISBI Tanah Papua dikirim ke Selandia Baru untuk mengajar, bahkan tahun depan 2017 ISBI Tanah Papua sudah mendapat lampu hijau untuk membawa misi kesenian ke Eropa" ujar Prof. Rai yang juga mantan rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Di negara Papua Nugini, menurut Prof. Rai merupakan sejarah bagi ISBI Tanah Papua, karena diusia menjelang dua tahun melakukan lawatan pertama kali keluar negeri, dalam rangka mendukung penyelenggaraan acara promosi "Trade Tourism and Investment (TTI) Expo" di Port Moresby Papua Nugini.
Institut Seni Budaya Indonesia(ISBI) Tanah Papua diundang oleh Kedutaan Besar RI untuk berpartisipasi dalam mengisi acara tersebut. Hal yang senada diungkapkan Duta Besar RI Ronald J.P. Manik, bahwa hal itu merupakan sejarah yang harus dicatat, pihaknya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas kesediaan ISBI Tanah Papua untuk mendukung acara TTI Expo yang bertempat di KBRI Port Moresby pada tanggal 20 Agustus 2016.
ISBI Tanah Papua mengirimkan sebelas orang yang terdiri dari delapan mahasiswa yakni Luh Kompiang Sri Wahyuni, Philemon Yoku, Levinus Modouw, Edward S Aweta, Griece M Deda, Melfritin Waimbo, Frans J Jugganza dan Fachry D Matlawa, beserta dua dosen yaitu Febiola K Winerungan, S.Sn., Septina Rosalina Layan, S.Sn serta Rektor ISBI Tanah Papua.
Ketua Panitia pelaksana, sebagai Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI, Johanes Subagia Made, menyampaikan bahwa kegiatan ISBI Tanah Papua di Papua Nugini diawali dengan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2016.
Kegiatan tersebut diilanjutkan 18 Agustus 2016 berupa pementasan di Santo Yoseph dan puncaknya pada tanggal 20 Agustus mengisi acara TTI Expo. ISBI Tanah Papua menampilkan salah satu tari Melanesia, tari Hubalo yang merupakan tarian selamat datang.
Selain itu dalam rangkaian pembukaan acara juga memberikan presentasi "Fella Bee: Warriors Dance" dan menampilkan Tari Cendrawasih.
Demikian pula menampilkan tari pop, vokal group dan workshop tari Kecak oleh Rektor ISBI Tanah Papua Prof Wayan Rai. S. Selain itu menampilkan tari Melanesia pada tari pembukaan ISBI menampilkan tari Pendet yang dibawakan oleh penari dari Papua.
Rektor Prof Wayan Rai menambahkan kegiatan tersebut mampu membangun keakraban dan keindahan lewat seni. Selain itu juga mampu mempromosikan ISBI dan memperkuat posisi Indonesia, serta memperbaiki citra Indonesia di dunia internasional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pada 6 Oktober mendatang ISBI Tanah Papua akan berusia dua tahun. Disamping bertugas membangun kelembagaan, kami juga mengembangkan promosi ISBI Tanah Papua," kata Rektor ISBI Prof Wayan Rai melalui surat elektronika yang diterima Antara di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya langkah nyata yakni menjalin koneksitas dengan berbagai komponen sebanyak-banyaknya agar ISBI lebih cepat dikenal publik, baik di dalam maupun mancanegara.
ISBI Papua antara lain dipercaya mengisi acara dan menghias gedung stadion Mandala yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Dalam perhelatan berbagai lomba ISBI selalu dilibatkan, baik sebagai pembina maupun juri. Pada tanggal 7 September yang akan datang, ISBI Tanah Papua melalui Rektor diundang sebagai pembicara dalam "International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy" yang diselenggarakan oleh Gubernur Papua.
Kegiatan tersebut rencananya dibuka oleh Presiden RI, dihadiri sejumlah Menteri sebagai pembicara. Dalam kancah nasional ISBI Tanah Papua telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain pameran potensi Papua di Serpong.
Mahasiswa meningkat
Prof Wayan Rai menjelaskan, promosi ISBI Tanah Papua melalui media baik cetak maupun elektronik telah mambantu promosi ISBI, sebagai buktinya tahun ini menerima 84 mahasiswa, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.
Selain itu koneksivitas di luar negeri, juga perlahan telah dibangun dengan jalinan sejumlah kerja sama dengan Thailand, California Institute of Arts, Jepang dan Papua Nugini.
"Saat ini terdapat dua dosen ISBI Tanah Papua dikirim ke Selandia Baru untuk mengajar, bahkan tahun depan 2017 ISBI Tanah Papua sudah mendapat lampu hijau untuk membawa misi kesenian ke Eropa" ujar Prof. Rai yang juga mantan rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Di negara Papua Nugini, menurut Prof. Rai merupakan sejarah bagi ISBI Tanah Papua, karena diusia menjelang dua tahun melakukan lawatan pertama kali keluar negeri, dalam rangka mendukung penyelenggaraan acara promosi "Trade Tourism and Investment (TTI) Expo" di Port Moresby Papua Nugini.
Institut Seni Budaya Indonesia(ISBI) Tanah Papua diundang oleh Kedutaan Besar RI untuk berpartisipasi dalam mengisi acara tersebut. Hal yang senada diungkapkan Duta Besar RI Ronald J.P. Manik, bahwa hal itu merupakan sejarah yang harus dicatat, pihaknya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas kesediaan ISBI Tanah Papua untuk mendukung acara TTI Expo yang bertempat di KBRI Port Moresby pada tanggal 20 Agustus 2016.
ISBI Tanah Papua mengirimkan sebelas orang yang terdiri dari delapan mahasiswa yakni Luh Kompiang Sri Wahyuni, Philemon Yoku, Levinus Modouw, Edward S Aweta, Griece M Deda, Melfritin Waimbo, Frans J Jugganza dan Fachry D Matlawa, beserta dua dosen yaitu Febiola K Winerungan, S.Sn., Septina Rosalina Layan, S.Sn serta Rektor ISBI Tanah Papua.
Ketua Panitia pelaksana, sebagai Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI, Johanes Subagia Made, menyampaikan bahwa kegiatan ISBI Tanah Papua di Papua Nugini diawali dengan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2016.
Kegiatan tersebut diilanjutkan 18 Agustus 2016 berupa pementasan di Santo Yoseph dan puncaknya pada tanggal 20 Agustus mengisi acara TTI Expo. ISBI Tanah Papua menampilkan salah satu tari Melanesia, tari Hubalo yang merupakan tarian selamat datang.
Selain itu dalam rangkaian pembukaan acara juga memberikan presentasi "Fella Bee: Warriors Dance" dan menampilkan Tari Cendrawasih.
Demikian pula menampilkan tari pop, vokal group dan workshop tari Kecak oleh Rektor ISBI Tanah Papua Prof Wayan Rai. S. Selain itu menampilkan tari Melanesia pada tari pembukaan ISBI menampilkan tari Pendet yang dibawakan oleh penari dari Papua.
Rektor Prof Wayan Rai menambahkan kegiatan tersebut mampu membangun keakraban dan keindahan lewat seni. Selain itu juga mampu mempromosikan ISBI dan memperkuat posisi Indonesia, serta memperbaiki citra Indonesia di dunia internasional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016