Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali memastikan pembangunan "shortcut" atau jalan pintas Candi Kuning 2, di daerah Baturiti, Kabupaten Tabanan, dapat dibangun mulai 2017.

"Apabila penyiapan lahannya rampung pada 2016, pada tahun 2017 rencana pembangunan shorcut tersebut sudah bisa direalisasikan," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat membacakan Jawaban Gubernur Bali atas Ranperda Retribusi Jasa Usaha, di Denpasar, Senin.

Ia mengemukakan "shortcut" Candi Kuning 2, merupakan salah satu dari sejumlah "shortcut" yang akan dibangun di jalur Mengwi, Kabupaten Badung menuju Singaraja, Kabupaten Buleleng yang telah dilakukan studi kelayakan (FS) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional wilayah VIII.

Saat ini sedang dilaksanakan kajian terhadap Detail Enginering Design (DED) dan Dokumen Lingkungan pada Shortcut Candi Kuning 1, Candi Kuning 2, Sukasada 1 dan Sukasada 2.

"Dari empat lokasi tersebut, shortcut Candi Kuning 2 diprioritaskan pembangunannya untuk mengatasi kemacetan pada musim `high season` yang kerap terjadi di sekitar Pasar Candi Kuning dan Kebun Raya Bedugul," ujar Sudikerta.

Rencana shortcut tersebut berada pada kilometer 49,597 sampai kilometer 50,469,dengan panjang 385 meter, dan diperkirakan membutuhkan lahan 5.775 meter persegi.

Pembangunan shortcut Mengwitani-Singaraja ini diyakini akan memperlancar mobilitas arus barang dan jasa, sehingga akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, serta memperkecil kesenjangan pembangunan antara kawasan Bali selatan dan Bali utara.

Sebelumnya Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII Saiful Anwar menyatakan sepanjang jalur Denpasar - Singaraja tersebut direncanakan akan ada sepuluh shortcut.

Namun dari sepuluh shortcut tersebut hanya empat shorcut yang memungkinkan untuk segera dibangun sisanya masih memiliki permasalahan terkait dengan kelandaian yang melebihi sepuluh persen.

Sebelumnya disampaikan empat shortcut menuju Singaraja itu, estimasi biaya yang dibutuhkan berdasarkan hasil dari studi kelayakan (FS) yang telah selesai disusun sebesar Rp621,68 miliar lebih. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016