Bangli (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta masyarakat di pedesaan dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan gratis keliling yang disiapkan Rumah Sakit Mata Bali Mandara.

"Dengan pelayanan jemput bola seperti ini, akan meringankan beban masyarakat baik dari biaya pengobatan serta ongkos transportasi menuju puskesmas maupun rumah sakit yang jauh dari tempat tinggalnya. Terlebih bagi mereka yang mengidap gangguan pada penglihatan," kata Sudikerta saat meninjau pelaksanaan Bakti Sosial RS Mata Bali Mandara, di Bangli, Minggu.

Menurut dia, sekitar 60 persen warga Bali berada di pedesaan dan seringkali mereka terkendala jarak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Selain itu, Sudikerta juga mengingatkan masyarakat yang sudah memiliki kartu elektronik Jaminan Kesehatan Bali Mandara (e-JKBM) untuk memanfaatkannya jika memerlukan pelayanan kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit milik pemerintah.

Di sisi lain, dia juga mengapresiasi keterlibatan dari para mahasiswa KKN Universitas Udayana dalam kegiatan tersebut, sebagai bentuk nyata dari pengabdian kepada masyarakat serta pengimplementasian ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah selama ini.

Selain memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mahasiswa juga diminta sekaligus memberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat.

Direktur Rumah Sakit Mata Bali Mandara dr Ni Made Yuniti mengatakan bakti sosial seperti itu secara rutin telah dilaksanakan setiap dua minggu sekali di seluruh kabupaten/kota se-Bali dalam program "Kami Datang, Penglihatan Terang".

Untuk kegiatan yang dilakukan kali ini, pihaknya bekerja sama dengan mahasiswa KKN Unud.

Mahasiswa memiliki tugas untuk memberikan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat serta mencari masyarakat yang membutuhkan pengobatan, sedangkan pihak RS Mata Bali Mandara menyediakan pelayanan berupa pemeriksaan mata, pemberian kacamata gratis, pemeriksaan kesehatan secara umum, serta operasi katarak.

"Untuk operasi katarak, kami telah menyediakan mobil khusus agar para tim medis dapat langsung melakukan tindakan", ujarnya.

Ia mengharapkan dengan kegiatan inovasi pelayanan publik pada bidang kesehatan itu, dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Masyarakat setempat terlihat antusias untuk memperoleh pelayanan kesehatan tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Ni Ketut Samer (60).

Ia mengaku senang dan bersyukur dengan adanya kegiatan tersebut.

Ia mengaku memiliki penglihatan yang kabur, dan selama ini belum pernah melakukan pemeriksaan karena tempat tinggal yang jauh dari puskesmas, selain itu tidak ada pihak keluarga yang mengantar.

Ia berharap kegiatan seperti ini tetap bisa berjalan untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di pedesaan seperti dirinya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016