Nusa Penida (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meninjau pembangunan rumah sakit tipe pratama di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, yang ditargetkan rampung akhir Desember 2016.
"Walaupun realisasinya sudah melampaui, bukan berarti boleh menganggap enteng, tetap harus memperhatikan faktor nonteknis sehingga pengerjaan tidak terhambat kedepannya. Yang terpenting itu, tetap menjaga kualitas agar fisik bangunan bertahan dalam jangka panjang," kata Sudikerta di sela-sela melakukan peninjauan itu, di Nusa Penida, Jumat.
Menurut dia, RS Pratama di daerah tersebut merupakan bentuk akses layanan publik di sektor kesehatan guna mempercepat dan mempermudah pelayanan kesehatan bagi warga Nusa Penida yang daerahnya terpisah oleh laut dari Pulau Bali.
"Kami harapkan masyarakat Nusa Penida yang mengalami gangguan kesehatan bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan sesuai standar pengobatan, sehingga tidak perlu jauh-jauh pergi ke Denpasar atau ke Klungkung yang lokasinya jauh. Apalagi mesti naik boat yang bisa menyebabkan penanganannya terhambat," ujar Sudikerta.
Dia juga memberi sinyal agar bisa menambah lagi pembangunan RS Pratama berikutnya, karena daerah Nusa Penia tergolong luas dan dengan jumlah penduduk yang lumayan banyak mencapai 80 ribu jiwa.
"Tidak cukup sampai di sini, ke depannya semoga bisa dibangun RS Pratama lainnya di sini sehingga bisa melayani masyarakatnya secara keseluruhan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya yang juga mendampingi Wagub mengatakan bahwa pembangunan direncanakan rampung bulan Desember 2016, dan diharapkan sudah beroperasi awal 2017.
Untuk mendukung percepatan operasi RS tersebut, menurutnya instansi yang dipimpinnya sudah menganggarkan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada 2017 senilai Rp10 miliar.
Tak hanya itu, dukungan tenaga medis, tenaga ahli dan tim dokter pun untuk awal akan didatangkan dari provinsi. "Ini kan sifatnya baru mulai, jadi untuk pembinaan selama dua tahun awal tenaga-tenaga medis, dokter dan sebagainya akan kita datangkan, kita yang bina, nanti setelah dua tahun baru kita hibahkan ke kabupaten," ujar Suarjaya.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta yang pada kesempatan itu turut hadir di lokasi menyampaikan ucapan terima kasih atas program-program yang sudah dilaksanakan Pemprov Bali untuk pembangunan Nusa Penida.
Namun, kata dia, masih ada beberapa program penting yang sangat mendesak di Nusa Penida karena terkendala biaya yang disebutnya JALI (Jalan, Listrik dan Air). Ia mencontohkan untuk jalan yang panjangnya mencapai 229 kilometer baru bisa terealisasi diaspal 100 kilometer.
Untuk air bersih pun masih mengalami kendala, sedangkan capaian bagus sudah terwujud bahkan sudah surplus untuk penanganan listrik.
Suwirta berharap masyarakat bisa bersabar, karena pembangunan Nusa Penida harus dilaksanakan secara bertahap dan diyakinkan nantinya pasti akan selesai sepenuhnya. Dukungan dari Pemprov Bali pun terus diharapkannya demi kemajuan Nusa Penida. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Walaupun realisasinya sudah melampaui, bukan berarti boleh menganggap enteng, tetap harus memperhatikan faktor nonteknis sehingga pengerjaan tidak terhambat kedepannya. Yang terpenting itu, tetap menjaga kualitas agar fisik bangunan bertahan dalam jangka panjang," kata Sudikerta di sela-sela melakukan peninjauan itu, di Nusa Penida, Jumat.
Menurut dia, RS Pratama di daerah tersebut merupakan bentuk akses layanan publik di sektor kesehatan guna mempercepat dan mempermudah pelayanan kesehatan bagi warga Nusa Penida yang daerahnya terpisah oleh laut dari Pulau Bali.
"Kami harapkan masyarakat Nusa Penida yang mengalami gangguan kesehatan bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan sesuai standar pengobatan, sehingga tidak perlu jauh-jauh pergi ke Denpasar atau ke Klungkung yang lokasinya jauh. Apalagi mesti naik boat yang bisa menyebabkan penanganannya terhambat," ujar Sudikerta.
Dia juga memberi sinyal agar bisa menambah lagi pembangunan RS Pratama berikutnya, karena daerah Nusa Penia tergolong luas dan dengan jumlah penduduk yang lumayan banyak mencapai 80 ribu jiwa.
"Tidak cukup sampai di sini, ke depannya semoga bisa dibangun RS Pratama lainnya di sini sehingga bisa melayani masyarakatnya secara keseluruhan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya yang juga mendampingi Wagub mengatakan bahwa pembangunan direncanakan rampung bulan Desember 2016, dan diharapkan sudah beroperasi awal 2017.
Untuk mendukung percepatan operasi RS tersebut, menurutnya instansi yang dipimpinnya sudah menganggarkan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada 2017 senilai Rp10 miliar.
Tak hanya itu, dukungan tenaga medis, tenaga ahli dan tim dokter pun untuk awal akan didatangkan dari provinsi. "Ini kan sifatnya baru mulai, jadi untuk pembinaan selama dua tahun awal tenaga-tenaga medis, dokter dan sebagainya akan kita datangkan, kita yang bina, nanti setelah dua tahun baru kita hibahkan ke kabupaten," ujar Suarjaya.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta yang pada kesempatan itu turut hadir di lokasi menyampaikan ucapan terima kasih atas program-program yang sudah dilaksanakan Pemprov Bali untuk pembangunan Nusa Penida.
Namun, kata dia, masih ada beberapa program penting yang sangat mendesak di Nusa Penida karena terkendala biaya yang disebutnya JALI (Jalan, Listrik dan Air). Ia mencontohkan untuk jalan yang panjangnya mencapai 229 kilometer baru bisa terealisasi diaspal 100 kilometer.
Untuk air bersih pun masih mengalami kendala, sedangkan capaian bagus sudah terwujud bahkan sudah surplus untuk penanganan listrik.
Suwirta berharap masyarakat bisa bersabar, karena pembangunan Nusa Penida harus dilaksanakan secara bertahap dan diyakinkan nantinya pasti akan selesai sepenuhnya. Dukungan dari Pemprov Bali pun terus diharapkannya demi kemajuan Nusa Penida. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016