Denpasar (Antara Bali) - Wakil Duta Besar Denmark untuk Indonesia Elizabeth mengatakan pemerintahnya memiliki program pembangunan, antara lain bidang kemanusiaan yang telah ditandatangani kedua negara, antara Denmark dan Indonesia.

"Pemerintah kami telah memiliki program untuk Indonesia, yakni 10 program. Isu dalam program tersebut antara lain sumber daya alam (SDA), kekerasan dalam rumah tangga termasuk juga pemberdayaan masyarakat," kata Elizabeth pada acara "Forum Seni untuk Perubahan" di Sanur, Bali, Selasa.

Ia mengatakan langkah yang dilakukan antara Pemerintah Denmark dengan Indonesia dalam program tersebut bertujuan untuk memperkuat jalinan persatuan di kedua negara.

"Saya sangat apresiasi dengan adanya forum tersebut dengan mengetengahkan tema `Mabesikan Project`. Langkah yang digagas oleh kawan-kawan di Bali diharapkan akan mampu mengimplementasikan program tersebut," ucapnya.

Terlebih dalam program itu sudah mampu mengandeng para aktivis seni dan pegiat lembaga swadaya masyarakat. Sehingga diharapkan program tersebut berjalan sesuai dengan sasaran.

Dengan program tertuang dalam "Mabesikan Project", maka program-program tersebut dengan melibatkan para seniman agar lebih berarti di tengah masyarakat.

"Program tersebut juga menjadi salah satu edukasi kepada warga dalam menghadapi permasalahan di masyarakat yang menyangkut kondisi alam maupun perkembangan pembangunan di sektor pariwisata di Bali," ujarnya.

Sementara Asisten Bidang Pemerintahan Pemkot Denpasar Ketut Mister mewakili Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan pemerintah senantiasa akan mendukung program yang digagas oleh masyarakat.

"Denpasar sangat apresiasi dengan program-program yang dilakukan LSM. Apalagi programnya yang menyangkut lingkungan, kebersihan maupun bidang budaya," ucapnya.

Dikatakan, Denpasar memiliki lokasi yang strategis untuk menuangkan karya para seniman dalam mewujudkan sebagai kota budaya. Begitu juga mengenai penanganan sampah yang selama ini menjadi permasalahan untuk penanganan di tempat pembuangan sampah akhir (TPA).

"Sarana untuk berkreasi dan inovatif bagi para pencinta seni di Denpasar cukup tersedia, karena itu saya berharap para LSM untuk memanfaatkan ruang tersebut untuk memajukan pemikiran masyarakat," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016