Denpasar (Antara Bali) - Perkembangan bisnis investasi di Bali mulai meningkat seiring dengan pemahaman masyarakat pentingnya bergabung di lembaga investasi tersebut.
"Perkembangan bisnis investasi di Pulau Dewata juga mendapat posisi yang sangat baik, terbukti nasabah kami setiap bulannya ada peningkatan sebesar 20 persen," kata Manager Edukasi Bisnis Trading PT Monex Cabang Denpasar Heru Prasetya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan peningkatan nasabah tersebut karena secara berkelanjutan melakukan pengetahuan (edukasi) kepada masyarakat melalui seminar maupun lokakarya mengenai bisnis investasi.
"Edukasi untuk mendapat kepercayaan dalam bisnis investasi sangat penting untuk masyarakat, sebab pola pikir warga harus diubah dari bisnis konvensional ke internet (berjaringan)," ucapnya.
Ditanya investasi di Bali yang diminati masyarakat, kata dia, adalah komoditas minyak mentah, emas dan perak menjadi primadona investasi di Pulau Dewata, karena harganya cenderung naik.
"Ada banyak peluang trading investasi, tapi komoditas minyak maupun emas jadi primadona, karena risikonya lebih aman," ujarnya.
Heru menjelaskan selama ini investasi emas harganya cenderung naik dan banyak yang trading. Tetapi meski harga minyak mentah turun namun tetap juga banyak yang memilih investasi tersebut, karena dianggap tidak banyak berisiko.
"Kami melihat lebih dari 30 persen memilih komoditas minyak dan emas dibanding bertransaksi di valas," ucapnya.
Hal senada dikatakan Manager Relation PT Monex Cabang Denpasar Made Sugiarta, bahwa nasabah untuk investasi emas dan minyak mentah semakin meningkat. Bahkan di Denpasar saja nasabahnya sudah di atas ribuan orang.
"Pertumbuhan investasi sampai Rp2 miliar per bulan. Ada yang buka seribu dolar AS bahkan ada sampai dua juta dolar AS yang berinvestasi. Memang realitanya seperti itu, tergantung nasabahnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Perkembangan bisnis investasi di Pulau Dewata juga mendapat posisi yang sangat baik, terbukti nasabah kami setiap bulannya ada peningkatan sebesar 20 persen," kata Manager Edukasi Bisnis Trading PT Monex Cabang Denpasar Heru Prasetya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan peningkatan nasabah tersebut karena secara berkelanjutan melakukan pengetahuan (edukasi) kepada masyarakat melalui seminar maupun lokakarya mengenai bisnis investasi.
"Edukasi untuk mendapat kepercayaan dalam bisnis investasi sangat penting untuk masyarakat, sebab pola pikir warga harus diubah dari bisnis konvensional ke internet (berjaringan)," ucapnya.
Ditanya investasi di Bali yang diminati masyarakat, kata dia, adalah komoditas minyak mentah, emas dan perak menjadi primadona investasi di Pulau Dewata, karena harganya cenderung naik.
"Ada banyak peluang trading investasi, tapi komoditas minyak maupun emas jadi primadona, karena risikonya lebih aman," ujarnya.
Heru menjelaskan selama ini investasi emas harganya cenderung naik dan banyak yang trading. Tetapi meski harga minyak mentah turun namun tetap juga banyak yang memilih investasi tersebut, karena dianggap tidak banyak berisiko.
"Kami melihat lebih dari 30 persen memilih komoditas minyak dan emas dibanding bertransaksi di valas," ucapnya.
Hal senada dikatakan Manager Relation PT Monex Cabang Denpasar Made Sugiarta, bahwa nasabah untuk investasi emas dan minyak mentah semakin meningkat. Bahkan di Denpasar saja nasabahnya sudah di atas ribuan orang.
"Pertumbuhan investasi sampai Rp2 miliar per bulan. Ada yang buka seribu dolar AS bahkan ada sampai dua juta dolar AS yang berinvestasi. Memang realitanya seperti itu, tergantung nasabahnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016