Jakarta (Antara Bali) - Sebanyak 467 peneliti mengajukan proposal
ke Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) untuk bersaing memperoleh
dana hibah penelitian Rp1,5 miliar.
"Ini melampaui ekspektasi kami," kata Direktur Eksekutif DIPI J W Saputro di Jakarta, Kamis.
Ia mengapresiasi semangat para peneliti Indonesia dalam menyiapkan proposal penelitian terbaik mereka. "Jika Anda peneliti yang baik dan memiliki proposal yang baik pula, Anda layak memperoleh dana penelitian".
Penerimaan prorosal telah berakhir pada 31 Juli 2016, dan secara total DIPI menerima 467 proposal penelitian selama dua bulan masa pendaftaran sejak 15 April 2016.
Sebanyak 205 proposal berasal fokus area Identitas, Keragaman, dan Budaya. Sementara itu, dari fokus area Kehidupan, Kesehatan, dan Nutrisi proposal yang masuk berjumlah 262.
Proposal yang masuk, menurut dia, selanjutnya akan melalui seleksi awal untuk menilai apakah proposal tersebut memenuhi persyaratan teknis. Seleksi tersebut dilakukan pada 2-3 Agustus 2016 di Malang, Jawa Timur.
Selanjutnya, ia mengatakan kelaikan proposal akan dinilai oleh peer reviewer. Berikutnya, Peneliti Utama (Principal Investigator) diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan atau sanggahan atas penilaian dan komentar dari para reviewer.
Proposal yang lolos tahap ini akan disampaikan kepada Science Review Panel selaku juri, untuk selanjutnya masuk tahap tinjauan terhadap anggaran penelitian sebelum DIPI memberikan keputusan final, ujar dia.
Seluruh proses ini diperkirakan rampung dalam jangka waktu empat bulan, sehingga proposal yang lolos seleksi dapat diumumkan pada November 2016. DIPI menyediakan dana hingga Rp1,5 miliar per tahun untuk setiap proposal, dengan durasi maksimal penelitian adalah tiga tahun.
Saat ini para peneliti juga masih dapat berkompetisi untuk mendapatkan dana hibah di bidang astronomi dan lingkungan dalam program joint call for research proposal bekerjasama dengan Research Council UK. Informasi lebih lanjut mengenai program hibah penelitian DIPI dapat diakses melalui http://www.dipi.id/en/research-grant-calls/. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Ini melampaui ekspektasi kami," kata Direktur Eksekutif DIPI J W Saputro di Jakarta, Kamis.
Ia mengapresiasi semangat para peneliti Indonesia dalam menyiapkan proposal penelitian terbaik mereka. "Jika Anda peneliti yang baik dan memiliki proposal yang baik pula, Anda layak memperoleh dana penelitian".
Penerimaan prorosal telah berakhir pada 31 Juli 2016, dan secara total DIPI menerima 467 proposal penelitian selama dua bulan masa pendaftaran sejak 15 April 2016.
Sebanyak 205 proposal berasal fokus area Identitas, Keragaman, dan Budaya. Sementara itu, dari fokus area Kehidupan, Kesehatan, dan Nutrisi proposal yang masuk berjumlah 262.
Proposal yang masuk, menurut dia, selanjutnya akan melalui seleksi awal untuk menilai apakah proposal tersebut memenuhi persyaratan teknis. Seleksi tersebut dilakukan pada 2-3 Agustus 2016 di Malang, Jawa Timur.
Selanjutnya, ia mengatakan kelaikan proposal akan dinilai oleh peer reviewer. Berikutnya, Peneliti Utama (Principal Investigator) diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan atau sanggahan atas penilaian dan komentar dari para reviewer.
Proposal yang lolos tahap ini akan disampaikan kepada Science Review Panel selaku juri, untuk selanjutnya masuk tahap tinjauan terhadap anggaran penelitian sebelum DIPI memberikan keputusan final, ujar dia.
Seluruh proses ini diperkirakan rampung dalam jangka waktu empat bulan, sehingga proposal yang lolos seleksi dapat diumumkan pada November 2016. DIPI menyediakan dana hingga Rp1,5 miliar per tahun untuk setiap proposal, dengan durasi maksimal penelitian adalah tiga tahun.
Saat ini para peneliti juga masih dapat berkompetisi untuk mendapatkan dana hibah di bidang astronomi dan lingkungan dalam program joint call for research proposal bekerjasama dengan Research Council UK. Informasi lebih lanjut mengenai program hibah penelitian DIPI dapat diakses melalui http://www.dipi.id/en/research-grant-calls/. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016