Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 18 seniman yang tergabung dalam Bali Emerging Artist menggelar pameran bersama bertema "Trip" Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, mulai 26 Juli hingga 3 Agustus 2016.
"Puluhan seniman tersebut menampilkan karya-karya dua dimensi dan mengekspresikan tema pameran dalam karya-karya tiga dimensi atau instalasi," kata I Made Susanta Dwitanaya, kurator pameran tersebut, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan bahwa para seniman yang terlibat dalam pameran kali ini merupakan lulusan dari berbagai sekolah tinggi seni, seperti ISI Denpasar, ISI Yogyakarta, dan Seni Rupa Undiksha.
Melalui pameran tersebut mereka menghadirkan upaya pembaruan merespons tema yang diandaikan sebagai sebuah perjalanan panjang atau "Trip".
"Materi pameran bukan hanya lukisan atau karya-karya terkini seniman, melainkan juga arsip-arsip berupa sket atau foto, atau catatan pribadi yang menggambarkan proses cipta mereka selama ini," kata Susanta.
Para perupa adalah angkatan kelahiran tahun 80-an, yang termuda tahun 1993. Mereka meluapkan seluruh ekspresi pencarian dan penemuan dirinya dalam aneka perspektif masing-masing, serta mengeksplorasi berbagai media dalam beragam kemungkinan kreatifnya.
Para perupa yang terlibat dalam pameran tersebut, antara lain, I Gede Jaya Putra (Dekde), I Gede Sugiada (Anduk), I Komang Trisno Adi Wirawan, I Made Agus Darmika, I Made Putra Indrawan (D Awan), I Made Suartama (Bijal), I Nyoman Suarnata (Rako), I Putu Aan Juniartha, I Putu Adi Suanjaya "Kencut", I Wayan Sudarsana, Ida Bagus Komang Sindu Putra, Kadek Jefri Wibowo, Made Pande Giri Ananda, Ngakan Putu Agus Arta Wijaya, Nyoman Suyadnya, Putu Sastra Wibawa, Rio Saren, dan Widhi Kertiya Semadi.
Karya-karya yang dipamerkan juga menunjukkan pergaulan kreatif di kalangan para perupa muda yang berlangsung guyub dan hangat. Mereka secara autentik mengedepankan corak dan kekuatan masing-masing, menyiratkan bahwa kebersamaan di dalam komunitas ini tidak menjadi beban yang menghalangi pencarian dan keleluasaan berekspresi.
"Pada akhirnya pameran `Trip` adalah sebuah peristiwa dimana para perupa muda yang menjadi peserta pameran menampilkan kisah di sela-sela perjalanan mereka memperjuangkan kehadiran diri mereka pada medan seni rupa," kata Susanta Dwitanaya.
Selain pameran, mereka juga akan menyelenggarakan lokakarya pada hari Minggu (31/7). Para seniman muda ini akan berbagai pemahaman dan pengalaman menyangkut proses cipta dan upaya mereka membangun komunitas, berikut merespons tema pameran yang disepakati bersama.
Sebagai respons kreatif atas tematik pameran akan ditampilkan pula sebuah performing art oleh Komunitas Puntung Rokok atau Kontur. Komunitas yang berdiri pada tanggal 17 Oktober 2008, bermula dari sekelompok mahasiswa dan alumni Undiksha Singaraja. Kelompok ini kerap melakukan pertunjukan teater, performing art, instalasi, dan pameran seni rupa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Puluhan seniman tersebut menampilkan karya-karya dua dimensi dan mengekspresikan tema pameran dalam karya-karya tiga dimensi atau instalasi," kata I Made Susanta Dwitanaya, kurator pameran tersebut, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan bahwa para seniman yang terlibat dalam pameran kali ini merupakan lulusan dari berbagai sekolah tinggi seni, seperti ISI Denpasar, ISI Yogyakarta, dan Seni Rupa Undiksha.
Melalui pameran tersebut mereka menghadirkan upaya pembaruan merespons tema yang diandaikan sebagai sebuah perjalanan panjang atau "Trip".
"Materi pameran bukan hanya lukisan atau karya-karya terkini seniman, melainkan juga arsip-arsip berupa sket atau foto, atau catatan pribadi yang menggambarkan proses cipta mereka selama ini," kata Susanta.
Para perupa adalah angkatan kelahiran tahun 80-an, yang termuda tahun 1993. Mereka meluapkan seluruh ekspresi pencarian dan penemuan dirinya dalam aneka perspektif masing-masing, serta mengeksplorasi berbagai media dalam beragam kemungkinan kreatifnya.
Para perupa yang terlibat dalam pameran tersebut, antara lain, I Gede Jaya Putra (Dekde), I Gede Sugiada (Anduk), I Komang Trisno Adi Wirawan, I Made Agus Darmika, I Made Putra Indrawan (D Awan), I Made Suartama (Bijal), I Nyoman Suarnata (Rako), I Putu Aan Juniartha, I Putu Adi Suanjaya "Kencut", I Wayan Sudarsana, Ida Bagus Komang Sindu Putra, Kadek Jefri Wibowo, Made Pande Giri Ananda, Ngakan Putu Agus Arta Wijaya, Nyoman Suyadnya, Putu Sastra Wibawa, Rio Saren, dan Widhi Kertiya Semadi.
Karya-karya yang dipamerkan juga menunjukkan pergaulan kreatif di kalangan para perupa muda yang berlangsung guyub dan hangat. Mereka secara autentik mengedepankan corak dan kekuatan masing-masing, menyiratkan bahwa kebersamaan di dalam komunitas ini tidak menjadi beban yang menghalangi pencarian dan keleluasaan berekspresi.
"Pada akhirnya pameran `Trip` adalah sebuah peristiwa dimana para perupa muda yang menjadi peserta pameran menampilkan kisah di sela-sela perjalanan mereka memperjuangkan kehadiran diri mereka pada medan seni rupa," kata Susanta Dwitanaya.
Selain pameran, mereka juga akan menyelenggarakan lokakarya pada hari Minggu (31/7). Para seniman muda ini akan berbagai pemahaman dan pengalaman menyangkut proses cipta dan upaya mereka membangun komunitas, berikut merespons tema pameran yang disepakati bersama.
Sebagai respons kreatif atas tematik pameran akan ditampilkan pula sebuah performing art oleh Komunitas Puntung Rokok atau Kontur. Komunitas yang berdiri pada tanggal 17 Oktober 2008, bermula dari sekelompok mahasiswa dan alumni Undiksha Singaraja. Kelompok ini kerap melakukan pertunjukan teater, performing art, instalasi, dan pameran seni rupa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016