Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Wayan Kariartha meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Pulau Dewata untuk bersama-sama mengevaluasi keberadaan infrastruktur penunjang wisata sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

"Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus membuat terobosan untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun asing. Sebab kondisi di Bali sudah sangat berubah dibanding 10 tahun terakhir, terutama turis merasakan kemacetan setiap tahun bertambah meningkat," katanya di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, jika pemerintah daerah tidak mampu melakukan evaluasi dan terobosan dalam mengatasi permasalahan, khususnya infrastruktur jalan raya, maka tidak menutup kemungkinan wisatawan akan mengalihkan liburannya di luar Bali.

"Apa yang saya sampaikan adalah fakta di lapangan. Wisatawan yang datang ke Bali mulai mengeluh, sebab merasa tidak nyaman dalam perjalanan menuju daerah pariwisata. Dimana-mana terjadi kemacetan lalu lintas sehingga waktu tempuh mereka cukup lama," ucap politikus asal Kota Denpasar.

Kalau hal tersebut tidak dilakukan evaluasi, kata dia, maka sektor andalan tersebut akan ditinggalkan wisatawan. Karena titik jenuh berkunjung ke Bali semakin meningkat.

"Kalau turis mau berwisata ke Buleleng, misalnya, harus memerlukan waktu lebih lama. Sedangkan libur para turis tersebut sangat terbatas. Karena infrastruktur jalan raya sudah tidak memadai dan kemacetan lalu lintas sehingga mereka tidak bisa menempuh waktu dengan waktu singkat," ujarnya.

Menurut politikus PDIP itu, jika tidak ada jalan keluar terhadap permasalahan itu, seperti infrastruktur jalan raya, maka wisatawan akan mengalihkan berlibur ke daerah lain, seperti ke Banyuwangi (Jawa Timur) yang sudah mulai menata diri mengembangkan objek wisata.

"Begitu juga daerah lain, seperti Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, secara perlahan mengembangkan infrastruktur penunjang pariwisata. Pemerintahnya melakukan langkah-langkah pembangunan secara pelan tapi pasti," katanya.

Di tanya mengenai pembangunan hotel di Bali, kata Kariartha, Pulau Dewata sudah cukup banyak membangun kamar hotel, terutama Bali bagian selatan.

"Perlu juga diterapkan moratorium pembangunan hotel di Bali bagian selatan. Kita lihat saja berapa sih akupansi hotel-hotel di Bali bagian selatan. Karena tidak mungkin bisa seratus persen. Sebab segmen wisatawan datang ke Bali cukup beragam dan semakin banyak penawaran hotel murah. Tentu turis mencari sewa hotel yang murah dengan fasilitas lengkap," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016