Jakarta (Antara Bali) - Indonesia menggandeng Belanda dan Australia menggelar latihan bersama di Jakarta untuk menangani serangan cyber ("cyber attack").

Plt. Deputi VII Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) Warsono di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya melalui Desk Cyberspace Nasional (DCN) bersama Pemerintah Negara Belanda dan Australia mengadakan latihan bersama penanganan "cyber attack".

"Latihan bersama dilaksanakan selama dua hari, 20-21 Juli 2016 di Kantor Kemenkopolhukam," ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan "multistakeholder" atau beragam p[emangku kepentingan yang terkait keamanan cyber meliputi instansi pemerintah, swasta, industri, asosiasi, komunitas, dan operator telekomunikasi.

Latihan bersama meliputi berbagi pengalaman antara pelaku di tiga negara di antaranya tim dari DCN Kemenkopolhukam, Tim Australian Strategic Policy Institute (ASPI), dan Tim Kedutaan Besar Belanda di Indonesia.

Kegiatan itu merupakan "preliminary" untuk acara seminar internasional bertajuk "Global Conference on Cyber Space" (GCCS) pada Juli 2017 yang diusulkan oleh Pemerintah Belanda melalui Kedutaan Besarnya di Indonesia yang akan menghadirkan perwakilan dari 50 negara.

"Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi 'trigger' dalam penanganan masalah cyber, terutama dalam hal kebutuhan akan tata kelola berupa koordinasi dan sinkronisasi dari 'multistakeholder' yang berperan dalam cyberspace nasional," tuturnya.

Menurut dia, tata kelola atau "Standard Operation Procedure" (SOP) sangat dibutuhkan ketika terjadi insiden akibat serangan cyber. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016