Pesona Pesta Kesenian Bali ke-38 yang berlangsung sejak 11 Juni hingga 9 Juli 2016 patut diabadikan melalui foto atau video.

Selama sekitar sebulan kemeriahan pentas seni tahunan terbesar di Bali yang dibuka Presiden Joko Widodo bersama  Menteri Pariwisata Arief Yahya, Mendikbud Anis Baswedan dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika pada 11 Juni lalu heboh di media sosial terutama di instagram, yang berbasis pada picture dan video 30 detik.

Setidaknya ada 2.988 foto yang diunggah sebagai peserta lomba instagram dengan hastag #PestaKesenianBali2016 atau #PKB2016 yang didukung oleh Kementerian Pariwisata.

Jumlah foto yang dilombakan yang nyaris mencapai 3.000 buah itu merupakan rekor jumlah foto lomba instagram terbanyak selama ini.

Lomba foto di instagram dari ajang Pesta Kesenian Bali itu menghadirkan tiga juri yakni Ida Bagus Andi Sucitra, AA Gde Agung Parameswara, dan Made Widnyana Sudibya.

Juri melakukan tiga tahap penilaian. Pertama melakukan verifikasi dan menyeleksi 2.988 foto itu menjadi 150 karya saja. Kedua menyeleksi hingga 50 instagramers atau pengguna instagram Tahap ketiga, menentukan juara-juara dari 50 besar karya terbaik itu.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana memberikan ucapan selamat kepada para pemenang di Taman Budaya Bali, di Art Center, Denpasar, pada Sabtu (9/7).

Dia didampingi Kepala Dinas Pariwiaata Provinsi Bali Agung Yuniarta menyerahkan hadiah dan bingkisan kepada tiga pemenang utama, dan 10 hadiah hiburan yang masuk nominator atau juara harapan.

Tiga pemenang itu adalah I Nyoman Mahayasa (juara I), AA Ngurah Anom Manik Agung (juara II) dan I Wayan Sumardika (juara III).

Sementara 10 juara harapan yakni I PG Budiarta Aryawan, Putu Rivan Jaya Prasetya, I Wayan Mardana, I Nyoman Suparta, I Made Murdita, I Wayan Darsana, I Putu Eko Miarsa Putra, I Putu Agus Adi Yudiana, I Putu Sukmana Ghitha, dan Nur Effendi.

Pitana menjelaskan bahwa saat ini sudah memasuki era digital. Dari 250 juta penduduk Indonesia, 63 juta terkoneksi dengan internet aktif, dan 95 persen diantaranya memiliki akun media sosial.

Pemilik aku media sosial terbanyak menggunakan facebook, dan posisi Indonesia berada pada nomor 4 terbesar dunia, setelah AS, Brazil, dan India.

Pemilik akun twitter ada 19,5 juta, atau terbesar ke-5 di dunia setelah USA, Brazil, Jepang, dan Inggris.

Sementara pengguna instagram   di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang fantastik, yakni sebanyak 14 juta akun. Inilah yang  dipilih untuk lomba dan menyemarakkan Pesta Kesenian Bali  2016.

Lomba foto Pesta Kesenian Bali 2016 melalui instagram yang digulirkan Kementerian Pariwisata ini diselenggarakan dari tanggal 11 hinhga 30 Juni 2016, dan diseleksi oleh tim juri yang profesional.

Lomba foto instagram ini baru pertama kali dilakukan dan didukung oleh Kementerian Pariwisata.

Media sosial berbasis foto ini merupakan aplikasi edit dan berbagi foto yang paling fenomenal dewasa ini, kata  I Gde Pitana.

Menurut dia, di dunia ada 400 juta pengguna instagram. Di Indonesia, 97 persen pengguna instagram  (instagrammers) menulis komentar dan menandai teman-temannya dengan suka (like).

Selain itu mereka juga menyebarkan  ke wall merka masing-masing pada foto dan editing yang keren.

Pitana menambahkan 85 persen pengguna instagram di Indonesia juga memiliki tautan ke platform media sosial lainnya, seperti facebook, path, twitter, dan line.
   
Anak muda
Sebanyak 89 persen instagramers adalah anak-anak muda pada rentang usia 18 tahun hingga 35 tahun.

"Karena itu tidak salah jika para pemenang lomba ini juga anak-anak muda yang hidupnya tidak bisa lepas dari gadget," kata Pitana.

Bukan hanya itu, 62 persen pengguna instagram adalah kaum hawa. Sisanya 38 persen laki-laki. Ini juga cocok dengan prediksi, bahwa yang banyak menentukan kapan liburan dan kemana destinasi pilihan keluarga itu juga lebih banyak perempuan.

Berkali-kali Pitana meneruskan kata-kata Menteri Pariwisata Arief Yahya yang ahli digital itu bahwa promosi melalui media sosial itu semakin efektif.

"More digital, more global. More digital, more personal. More digital, more professional".    
Persaingan ke depan adalah yang cepat mengalahkan yang lambat, bukan yang besar memakan yang kecil lagi. Digital mengubah semua tradisi dan asumsi orang dalam menentukan portofolio bisnis.

Karena itulah Kementerian Pariwisata terus memacu promosi melalui media digital.

Media sosial juga menjadi media promosi yang sangat efisien, cepat dan masif.

Media digital tahu apa yang dibutuhkan orang, tahu kapan harus masuk, dan tahu harus menggunakan pendekatan apa. Penyebaran informasinya tidak terbatas waktu, tempat, dan umur.

Semuanya dapat mudah mengakses informasi dengan biaya murah dan "real time".

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yuniartha Putra mengaku "surprise" dengan animo publik yang mengikuti lomba instagram.

Bali tetap terus dipromosikan lewat lomba foto instagram dan media sosial.

Semakin banyak promosi maka  berdampak meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

Kementerian Pariwisata bakal menyelenggarakan lomba serupa pada penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali tahun depan, bahkan bukan hanya platform foto yang dilombakan tetapi juga video, dengan youtube. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016