Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor daging dan ikan olahan sebesar 1,04 juta dolar AS selama bulan Mei 2016, menurun 26,13 persen dibanding bulan sebelumnya (April 2016) yang tercatat 1,42 juta dolar AS.
"Namun perolehan devisa tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya merosot hingga 41,93 persen, karena Mei 2015 mengantongi devisa sebesar 1,80 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pengapalan daging dan ikan olahan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 2,52 persen dari total ekspor Bali sebesar 41,65 juta dolar AS selama bulan Mei 2016, menurun 2,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 42,65 juta dolar AS.
Namun total nilai ekspor Bali tersebut juga menurun 13,68 persen dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada bulan Mei 2015 mengantongi devisa sebesar 36,64 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, daging dan ikan olahan tersebut sebagian besar dikapalkan ke pasaran Amerika Serikat yang menyerap 63,18 persen dan 36,42 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Bali pada bulan yang sama juga mengekspor ikan dan udang senilai 12,34 juta dolar AS, meningkat 36,48 persen dibanding bulan sebelumnya (April 2016) yang tercatat 9,04 juta dolar AS.
Demikian pula perolehan devisa itu meningkat 73,88 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan Mei 2015 hanya mengantongi devisa sebesar 7,10 juta dolar AS.
Pengapalan ikan dan udang tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 29,64 persen dari total ekspor daerah ini yang mencapai 41,65 juta dolar AS selama bulan Mei 2016.
Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Pulau Dewata yang memberikan andil 29,64 persen, menyusul produk perhiasan (permata) 12,19 persen serta produk kayu dan barang dari kayu 9,80 persen.
Selain itu juga mengapalkan produk pakaian jadi bukan rajutan 9,23 persen dan produk perabot serta penerangan rumah tangga 8,34 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Namun perolehan devisa tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya merosot hingga 41,93 persen, karena Mei 2015 mengantongi devisa sebesar 1,80 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, pengapalan daging dan ikan olahan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 2,52 persen dari total ekspor Bali sebesar 41,65 juta dolar AS selama bulan Mei 2016, menurun 2,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 42,65 juta dolar AS.
Namun total nilai ekspor Bali tersebut juga menurun 13,68 persen dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada bulan Mei 2015 mengantongi devisa sebesar 36,64 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, daging dan ikan olahan tersebut sebagian besar dikapalkan ke pasaran Amerika Serikat yang menyerap 63,18 persen dan 36,42 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Bali pada bulan yang sama juga mengekspor ikan dan udang senilai 12,34 juta dolar AS, meningkat 36,48 persen dibanding bulan sebelumnya (April 2016) yang tercatat 9,04 juta dolar AS.
Demikian pula perolehan devisa itu meningkat 73,88 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan Mei 2015 hanya mengantongi devisa sebesar 7,10 juta dolar AS.
Pengapalan ikan dan udang tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 29,64 persen dari total ekspor daerah ini yang mencapai 41,65 juta dolar AS selama bulan Mei 2016.
Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Pulau Dewata yang memberikan andil 29,64 persen, menyusul produk perhiasan (permata) 12,19 persen serta produk kayu dan barang dari kayu 9,80 persen.
Selain itu juga mengapalkan produk pakaian jadi bukan rajutan 9,23 persen dan produk perabot serta penerangan rumah tangga 8,34 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016