Singaraja (Antara Bali) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Buleleng, Bali, Luh Gede Herryani mengharapkan ada pertemuan lanjutan membahas Koalisi Buleleng Mandara (KBM) menghadapi perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017 mendatang.
"Kami harapkan ada komunikasi lanjutan setelag sebelumnya Golkar menggelar musyawarah daerah (Musda) menentukan pemimpinan baru," kata Luh Gede Herryani, Jumat.
Dia mengemukakan, sikap Demokrat tergantung pembicaraan lanjutan juga bersama partai KBM lainnya, mengenai siapa-siapa yang menempati posisi calon bupati dan wakil bupati yang diusung koalisi partai besar, Golkar, Demokrat, Gerindra, PPP, PKB dan PKS.
Mengenai apakah kader Demokrat harus menempati posisi calon bupati maupun calon wakil bupati (cawabup) dirinya belum dapat memberikan jawaban pasti. "Kami akan melakukan komunikasi dulu," singkatnya.
Selain itu, kata Luhde, dirinya mengklaim perlu adanya pertemuan menyamakan visi bersama, terlebih lagi, KMB sebelumnya digagas Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD Golkar Buleleng, kini sudah tidak menjabat lagi, fokus ke jabatan baru sekretaris DPD Golkar Bali.
"Saya juga belum kenal dengan ketua baru, Pak Singyen. Harapan saya ada pembicaraan dulu dengan beliau mengenai KMB. Pasti beliau memiliki persepsi dan strategi yang berbeda dengan ketua lama Golkar Buleleng," paparnya.
Partai Demokrat merupakan salah satu partai yang digadang-gadang bergabung dalam Koalisi Buleleng Mandara (KBM). KBM sendiri merupakan suksesi dari Koalisi Bali Mandara (KBM) beranggotakan partai di luar PDIP dimana pada 2013 lalu berhasil mengantarkan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami harapkan ada komunikasi lanjutan setelag sebelumnya Golkar menggelar musyawarah daerah (Musda) menentukan pemimpinan baru," kata Luh Gede Herryani, Jumat.
Dia mengemukakan, sikap Demokrat tergantung pembicaraan lanjutan juga bersama partai KBM lainnya, mengenai siapa-siapa yang menempati posisi calon bupati dan wakil bupati yang diusung koalisi partai besar, Golkar, Demokrat, Gerindra, PPP, PKB dan PKS.
Mengenai apakah kader Demokrat harus menempati posisi calon bupati maupun calon wakil bupati (cawabup) dirinya belum dapat memberikan jawaban pasti. "Kami akan melakukan komunikasi dulu," singkatnya.
Selain itu, kata Luhde, dirinya mengklaim perlu adanya pertemuan menyamakan visi bersama, terlebih lagi, KMB sebelumnya digagas Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD Golkar Buleleng, kini sudah tidak menjabat lagi, fokus ke jabatan baru sekretaris DPD Golkar Bali.
"Saya juga belum kenal dengan ketua baru, Pak Singyen. Harapan saya ada pembicaraan dulu dengan beliau mengenai KMB. Pasti beliau memiliki persepsi dan strategi yang berbeda dengan ketua lama Golkar Buleleng," paparnya.
Partai Demokrat merupakan salah satu partai yang digadang-gadang bergabung dalam Koalisi Buleleng Mandara (KBM). KBM sendiri merupakan suksesi dari Koalisi Bali Mandara (KBM) beranggotakan partai di luar PDIP dimana pada 2013 lalu berhasil mengantarkan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016