Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat berharap tenaga kerja (naker) lokal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang menguasai bahasa asing untuk memudahkan berkomunikasi dengan tenaga kerja luar negeri.



"Kami berharap mereka bisa berbasa asing terutama Bahasa Inggris," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng, NI Made Dwi Priyanti Koriawan di Kota Singaraja, Selasa.



Ia mengatakan, penguasaan bahasa asing sangat diperlukan terlebih lagi, sebagian besar operator pokok di PLTU terbesar di Bali itu berasal dari luar negeri utamanya Tiongkok.



"Alangkah baiknya mereka (naker lokal) juga belajar Bahasa Mandarin. Kami sudah rencanakan pelatihan Bahasa Mandarin kedepan karena sebelumnya juga sudah pernah dilakukan namun pesertanya terbatas.



Dwi menambahkan, tenaga kerja lokal yang baru diangkat beberapa waktu lalu diharapkan segera mengikuti pelatihan memudahkan komunikasi saat bekerja di PLTU.



"Kami sudah lakukan pemantauan terus dan beberapa waktu lalu sudah dilakukan perekrutan tenaga kerja lokal dari wilayah desa penyangga sekitar PLTU. Kalau tidak salah ada empat desa," tambahnya.



Ia berpendapat, pemahaman bahasa memang difokuskan dalam penguasaan dalam bidang industri dan pariwisata. Buleleng dan Bali pada umumnya merupakan objek wisata vital di Indonesia, akan menjadi rebutan tenaga kerja asal ASEAN.



Menurutnya, tidak ada kata lain bagi para tenaga kerja lokal asal Buleleng semakin serius mengasah diri, terutama dalam penguasaan bahasa asing. "Bahasa Inggris sudah banyak yang bisa," ucapnya.



Sementara itu, pihaknya menargetkan kalangan peserta pelatihan bahasa asing bisa mencapai ratusan atau melebihi dari peserta saat ini yang baru mencapai sekitar 30 orang. "Nanti dalam anggaran perubahan APBD kami akan ajukan itu (penambahan peserta), mudah-mudahan disetujui," tandas Dwi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016