Negara (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana menjamin vaksin imunisasi bayi dimilikinya asli, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Kalau asalnya dari kami, baik di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit maupun dokter dan bidan praktek swasta, kami jamin vaksinnya asli," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, MKes, saat dikonfirmasi di Negara, Jumat, berkaitan dengan beredarnya vaksin imunisasi palsu.
Ia mengatakan, dalam pengadaan vaksin untuk bayi, pihaknya menggunakan jalur resmi mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali hingga ke Kementerian Kesehatan.
Namun ia tidak menampik kemungkinan dokter, bidan atau rumah sakit swasta membeli sendiri vaksin untuk bayi, sehingga pihaknya tidak mengetahui apakah vaksin yang dibeli tersebut sesuai dengan standar pemerintah.
"Kami imbau, lebih baik mengambil vaksin di Dinas Kesehatan agar terjamin keasliannya. Sejauh yang saya tahu, untuk imunisasi rutin yang merupakan program pemerintah, semua rumah sakit, negeri maupun swasta termasuk dokter dan bidan mengambilnya di kami," ujarnya.
Di menduga, vaksin palsu bisa masuk untuk jenis vaksin tambahan, yang biasanya ingin orang tua berikan kepada bayinya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
"Untuk yang rutin seperti polio, DBT dan lain-lain, yang tersebar di Kabupaten Jembrana kami yang menyuplainya. Kalau ada vaksin tambahan diluar program rutin pemerintah, kami tidak tahu," katanya.
Jika merasa bimbang, ia menyarankan masyarakat untuk melakukan imunisasi bayinya di Posyandu, yang sudah jelas merupakan program pemerintah demikian juga asal vaksinnya.
Beberapa masyarakat Kabupaten Jembrana merasa resah dengan munculnya pemberitaan di media nasional, terkait beredarnya vaksin imunisasi palsu yang dikhawatirkan berdampak buruk terhadap bayi.
"Kalau seperti ini, lebih baik bayi saya tidak usah imunisasi. Maunya biar sehat, kalau dapat vaksin yang palsu malah berbahaya," kata Alfina Laila, seorang ibu di Desa Pengambengan, yang sedang menunggu kelahiran bayinya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kalau asalnya dari kami, baik di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit maupun dokter dan bidan praktek swasta, kami jamin vaksinnya asli," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, MKes, saat dikonfirmasi di Negara, Jumat, berkaitan dengan beredarnya vaksin imunisasi palsu.
Ia mengatakan, dalam pengadaan vaksin untuk bayi, pihaknya menggunakan jalur resmi mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali hingga ke Kementerian Kesehatan.
Namun ia tidak menampik kemungkinan dokter, bidan atau rumah sakit swasta membeli sendiri vaksin untuk bayi, sehingga pihaknya tidak mengetahui apakah vaksin yang dibeli tersebut sesuai dengan standar pemerintah.
"Kami imbau, lebih baik mengambil vaksin di Dinas Kesehatan agar terjamin keasliannya. Sejauh yang saya tahu, untuk imunisasi rutin yang merupakan program pemerintah, semua rumah sakit, negeri maupun swasta termasuk dokter dan bidan mengambilnya di kami," ujarnya.
Di menduga, vaksin palsu bisa masuk untuk jenis vaksin tambahan, yang biasanya ingin orang tua berikan kepada bayinya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
"Untuk yang rutin seperti polio, DBT dan lain-lain, yang tersebar di Kabupaten Jembrana kami yang menyuplainya. Kalau ada vaksin tambahan diluar program rutin pemerintah, kami tidak tahu," katanya.
Jika merasa bimbang, ia menyarankan masyarakat untuk melakukan imunisasi bayinya di Posyandu, yang sudah jelas merupakan program pemerintah demikian juga asal vaksinnya.
Beberapa masyarakat Kabupaten Jembrana merasa resah dengan munculnya pemberitaan di media nasional, terkait beredarnya vaksin imunisasi palsu yang dikhawatirkan berdampak buruk terhadap bayi.
"Kalau seperti ini, lebih baik bayi saya tidak usah imunisasi. Maunya biar sehat, kalau dapat vaksin yang palsu malah berbahaya," kata Alfina Laila, seorang ibu di Desa Pengambengan, yang sedang menunggu kelahiran bayinya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016