Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta agar pada pelaksanaan "Bali Beyond and Travel Fair" (BBTF) mendatang untuk mengundang penjual mancanegara bisa berpartisipasi dalam ajang bisnis pariwisata tahunan itu.

"Untuk kegiatan selanjutnya harus mengundang `international seller` (penjual internasional) karena kami ingin proyeksikan ini menjadi kegiatan besar," kata Arief Yahya ditemui usai membuka BBTF 2016 di Bali Nusa Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.

Para pelaku bisnis pariwisata yang terlibat dalam BBTF merupakan pembeli dan penjual yang berasal dari hotel, restoran, atraksi wisata, kapal pesiar, penyelenggara acara konferensi (MICE), operator perjalanan wisata, vila, spa, badan pariwisata, serta industri pariwisata lainnya.

Sejak pertama dilaksanakan tahun 2014, penjual dalam BBTF merupakan pelaku bisnis dan badan pariwisata dari sejumlah provinsi di Tanah Air, sedangkan pembeli sebagian besar merupakan pelaku bisnis dari mancanegara.

Itu artinya apabila negara lain berpartisipasi menjadi penjual maka mereka juga akan "menjual" potensi pariwisata di negara asalnya melalui ajang BBTF.

Namun menurut dia, dengan mengundang penjual dari negara lain bukan berarti menjadi pesaing bagi Indonesia karena mereka juga bisa menjadi pembeli.

Selain itu, para penjual asing tersebut datang berwisata ke Indonesia sehingga juga memberikan devisa bagi negara dan transaksi yang bisa dilaksanakan di Indonesia menjadikan sejumlah pertimbangan untuk mengundang penjual internasional.

"Masih ada keraguan kalau kita mengundang `seller international` karena itu merupakan pesaing kita, tetapi tidak ada gunanya jika tidak melakukan apapun dengan tidak mengundang mereka. Kita harus sadari setiap penjual bisa menjadi pembeli," ucapnya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Panitia Penyelenggara BBTF Ketut Ardana mengaku siap mengundang negara lain sebagai penjual dalam ajang pertemuan pelaku bisnis itu.

Dia menargetkan BBTF 2017 dapat diikuti oleh penjual asing yang dimulai dari pelaku pariwisata dari negara di Asia Tenggara.

"Kami siap mengundang penjual internasional khususnya dari ASEAN. Negara ASEAN akan kami porsikan 10 persen dulu dari keseluruhan peserta. Nanti kami evaluasi lagi apakah 10 persen itu cukup untuk beberapa tahun," tambahnya.

Setidaknya sekitar 20 perusahaan pariwisata dari ASEAN bisa berpartisipasi dalam BBTF mendatang.

Dia memprediksi tiga negara di Asia Tenggara yang paling berminat berpartisipasi dalam BBTF yakni Thailand, Malaysia dan Singapura. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016