Denpasar (Antara Bali) - Perajin Bali mengintensifkan pembuatan lampion sejak beberapa bulan belakangan ini, karena jenis produk itu sangat diburu masyarakat untuk hiasan rumah, hotel dan masjid menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah.

Salah seorang perajin lampion Bahrum Ulum di Denpasar, Kamis mengatakan, pihaknya melakukan terobosan dalam mencari rejeki dengan membuat lampion yang belakangan ini banyak dicari orang.

Ia mengatakan, sejak memasuki bulan puasa, hiasan ramadhan identik dengan pernak pernik bernuansa muslim, seperti lampion dan ketupat hias.

"Dengan modal berupa kertas berwarna warni mampu memproduksi lampion, salah satu hasil kerajinan yang menarik untuk dijadikan hiasan yang dipasang di rumah tempat tempat tinggal, hotel dan masjid.

Bahrum Ulum menambahkan, lampion juga memiliki ciri khas seperti bangunan kubah masjid dengan ditambahkan warna-warni yang beraneka ragam.

"Umumnya lampion identik dengan hiasan untuk digunakan pada saat hari raya Imlek, namun saat Hari Raya Idul Fitri nanti lampion juga bisa digunakan di masjid, terutama yang bentuk bangunan kubah masjid dengan ditambahkan warna-warni yang beraneka ragam," ujar Bahrum Ulum.

Ia mengaku, sudah melakukan persiapan membuat lampion untuk menyambut hari raya Idul Fitri sejak enam bulan yang lalu. Sejak itu pula kerajinan yang dibuatnya banyak menerima pesanan termasuk dari wisatawan.

"Untuk tahun ini saya memproduksi lampion Idul Fitri, selain lampion ada juga berupa bedug, ketupat, gapura masjid dan banyak lain pernaik pernik Idul Fitri yang semua dimintai oleh konsumen," ujarnya.

Meski hanya usaha musiman, namun Bahrul mengaku usaha ini cukup menjanjikan karena omsetnya mencapai puluhan juta rupiah. "Harga lampion saja jual paling murah Rp400 ribu per buah," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016