Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar mengajak generasi muda untuk melestarikan pertanian melalui sekolah alam untuk mengisi hari libur sekolah dengan tema "Melali ke Carik" atau mengenal pertanian.

"Generasi muda sangat penting mengenal lahan pertanian, khususnya di Kota Denpasar. Sebab alih fungsi lahan produktif menjadi perumahan akhir-akhir ini terus meningkat," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka kegiatan tersebut di Subak Anggabaya, Kelurahan Penatih Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan Denpasar sebagai kota metropolitan dan Ibu Kota Provinsi Bali mengalami tantangan tersendiri dalam mempertahankan lahan-lahan terbuka hijau termasuk kawasan pertanian dari desakan alih fungsi lahan.

Menurut dia, tantangan mempertahankan lahan terbuka hijau akibat tingginya kaum urban datang ke Kota Denpasar yang membutuhkan lahan permukiman semakin meningkat

Dikatakan, sekolah alam tersebut diharapkan lebih memperkenalkan pada generasi muda tentang alam itu sendiri. Salah satunya tentang pertanian dan mempertahankan lahan-lahan terbuka hijau, sehingga tetap lestari meski ada desakan dari kaum urban.

"Kami harapkan melalui sekolah alam ini mengajak generasi muda turut melestarikan lahan terbuka hijau termasuk lahan pertanian," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikurtura Kota Denpasar I Gede Ambara Putra mengatakan sekolah alam ini berbagai kegiatan terkait dengan pertanian diberikan pada anak-anak SMA/SMK dan "sekaa teruna" (kelompok pemuda) untuk mengisi hari libur sekaligus mengajak mereka lebih mengenal pertanian.

Dalam sekolah alam, kata dia, mereka diberikan praktik menanam padi, merangkai bunga, membuat jamur dari kardus, membuat tanaman hidroponik dan mengolah jagung manis untuk produk makanan serta minuman.

"Kegiatan yang digelar dua hari hingga Kamis (23/6) sangat menarik peserta, karena setiap kegiatan yang dilakukan hasilnya akan dilombakan seperti merangkai bunga dan menanam padi," ujarnya.

Ia berharap generasi muda lebih mencintai pertanian sehingga alih fungsi lahan bisa dibendung di Kota Denpasar.

Sebelum melakukan kegiatan peserta diberikan pemahaman tentang Subak atau organisasi tradisional pertanian di Bali oleh I Wayan Sudarta dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Sementara Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kabid Produksi, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memasyarakatkan pertanian pada semua lapisan, di samping juga menambah wawasan generasi muda tentang pertanian.

"Kami mengajak para generasi muda lebih mengenal pertanian secara luas. Karena generasi muda seakan pudar menggeluti sektor pertanian. Melalui kegiatan ini kami harapkan mereka bangkit dan melestarikan pertanian," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016