Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mengimbau masyarakat agar mau mengikat anjing peliharaannya supaya memudahkan petugas dalam melakukan vaksinasi massal rabies.

"Petugas vaksinasi seringkali mengalami kendala, ada anjing yang berpemilik, namun anjingnya tidak diikat dan pemiliknya juga tak mau membantu menangkap anjing ketika akan divaksinasi," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bali I Putu Sumantra di Denpasar, Selasa.

Sumantra mengatakan meski para petugas juga memiliki kemampuan untuk menangkap anjing, tetapi jika anjing dibiarkan bebas berkeliaran tentu akan menyulitkan dilakukan vaksinasi, belum lagi ada anjing yang galak ketika bertemu dengan orang lain yang bukan pemiliknya.

"Oleh karena itu, kami harapkan pada masyarakat ketika ada jadwal vaksinasi, supaya malam harinya diikat. Sehingga ketika tim datang, posisi anjing sudah terikat," ucapnya.

Sumantra menambahkan ketika ada anjing berpemilik yang belum tervaksinasi, maka sama artinya dapat mencelakakan diri sendiri karena ketika anjingnya terjangkit virus rabies, yang akan kena peluangnya pertama tentu si pemilik anjing.

Demikian juga ketika masyarakat yang memiliki anjing harus meninggalkan rumah untuk bekerja, diharapkan bisa menginformasikan pada tetangga atau kepala dusun agar petugas vaksinasi diberikan izin untuk masuk.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

"Jangan sampai ada `complain` (keluhan) dibilang tim tanpa izin. Terus kapan kami bisa memvaksin kalau pemiliknya terus tidak ada di rumah? Kalau selama ini kami sudah berusaha terus tetapi kalau masyarakat tidak mau membantu kan juga susah," ujarnya.

Di sisi lain, persoalan dalam memvaksinasi anjing juga karena masih banyaknya anjing liar terutama di Kabupaten Karangasem, Bangli dan Buleleng, Tabanan dan Jembrana.

Sumantra mengatakan untuk vaksinasi massal rabies tahun 2016 yang akan berakhir pada Juli, pihaknya menargetkan dapat memvaksinasi 400 ribu anjing.

Sementara itu, hingga minggu kedua Juni sudah lebih dari 229 ribu anjing yang divaksinasi.

"Kalau ada aturan desa adat yang mengetatkan masyarakat untuk memelihara anjing tentu akan lebih baik lagi. Ini semua agar Bali benar-benar bisa bebas dari rabies," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016