Jakarta (Antara Bali) - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago memprediksi Komjen Pol Budi Gunawan akan "mulus" menjabat Kapolri karena selain tidak nampak derasnya penolakan dari publik, sudah menjadi rahasia umum BG didukung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
"Saya kira Budi Gunawan hampir dipastikan mulus menuju Kapolri. Penolakan arus publik tidak terlalu deras, apalagi BG sangat dekat dengan bu Megawati," katanya di Jakarta, Senin.
Dia menilai sampai sekarang belum jelas dosa besar BG sehingga mendapat perlawanan arus publik menolak sebagai Kapolri waktu lalu.
Menurut dia, publik masih ingat ketika BG lolos pada uji kelayakan dan kepatutan di DPR hampir tidak ada kendala berarti waktu itu.
"Selain itu sampai saat ini tidak melihat sinyal perbedaan pendapat dan kehendak antara Jokowi dan Megawati," ujarnya.
Pangi memperkirakan, dukungan Jokowi tidak akan jauh berbeda dengan kehendak Megawati.
Namun dia menilai sekarang semua tergantung presiden dan DPR pun sudah menyerahkan penuh ke Presiden untuk memilih nama calon Kapolri.
"Bukan tidak mungkin presiden mengajukan calon tunggal ke DPR," katanya.
Dosen ilmu politik pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat itu menjelaskan di sisi lain, dirinya mengingatkan, memperpanjang jabatan Badroddin jelas tidak baik dan berisiko.
Hal itu menurut dia karena institusi besar seperti Polri pasti telah merancang dengan baik pola atau jenjang kepemimpinan di internalnya.
"Institusi Polri saya kira punya aturan main yang harus dipatuhi. Regenerasi di internal harus terjadi secara teratur dan periodik sehingga tidak boleh mandek," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya kira Budi Gunawan hampir dipastikan mulus menuju Kapolri. Penolakan arus publik tidak terlalu deras, apalagi BG sangat dekat dengan bu Megawati," katanya di Jakarta, Senin.
Dia menilai sampai sekarang belum jelas dosa besar BG sehingga mendapat perlawanan arus publik menolak sebagai Kapolri waktu lalu.
Menurut dia, publik masih ingat ketika BG lolos pada uji kelayakan dan kepatutan di DPR hampir tidak ada kendala berarti waktu itu.
"Selain itu sampai saat ini tidak melihat sinyal perbedaan pendapat dan kehendak antara Jokowi dan Megawati," ujarnya.
Pangi memperkirakan, dukungan Jokowi tidak akan jauh berbeda dengan kehendak Megawati.
Namun dia menilai sekarang semua tergantung presiden dan DPR pun sudah menyerahkan penuh ke Presiden untuk memilih nama calon Kapolri.
"Bukan tidak mungkin presiden mengajukan calon tunggal ke DPR," katanya.
Dosen ilmu politik pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat itu menjelaskan di sisi lain, dirinya mengingatkan, memperpanjang jabatan Badroddin jelas tidak baik dan berisiko.
Hal itu menurut dia karena institusi besar seperti Polri pasti telah merancang dengan baik pola atau jenjang kepemimpinan di internalnya.
"Institusi Polri saya kira punya aturan main yang harus dipatuhi. Regenerasi di internal harus terjadi secara teratur dan periodik sehingga tidak boleh mandek," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016