Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Sosial dan Politik (Stispol) Wira Bhakti Denpasar melakukan pelatihan kewirausahaan untuk menumbuhkan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan mahasiswa dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan.

"Dengan berwirausaha akan menunjang ekonomi keluarga, pemerintah, baik industri dan perdagangan. Kami berharap melalui pelatihan wirausaha ini bisa menaklukkan dunia," kata Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar I Nengah Merta MSi di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan langkah yang dilakukan perguruan tinggi tersebut bertujuan menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik atau memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan memanfaatkan sumber kekayaan yang ada dengan bersumber pada kekayaan sendiri.

Dikatakan banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengangguran, kini menjadi masalah yang belum tertuntaskan. Hal ini disebabkan rendahnya serapan pasar bagi lulusan perguruan tinggi dari tahun ke tahun, di samping kesempatan kerja yang makin kecil. Kondisi ini menyebabkan persaingan mendapatkan lapangan kerja makin ketat dan kompetitif.

"Dengan kondisi tersebut mahasiswa yang lulus perguruan tinggi kini makin sulit mendapatkan pekerjaan, karena tidak banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha. Kondisi tersebut didukung kenyataan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi adalah sebagai pencari kerja, bukan pencipta lapangan kerja (job creator)," ujarnya.

Merta lebih lanjut mengatakan sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi lebih mendorong mahasiswa cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukannya lulusan yang siap menciptakan lapangan kerja.

Merta menegaskan, kondisi ini menempatkan perguruan tinggi pada posisi yang sulit, di mana perguruan tinggi dituntut harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara pada sisi lain harus menyiapkan lulusan yang memiliki jiwa dan kemampuan wirausaha.

"Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini akan menampung tenaga kerja baru, yang pada hakekatnya mengurangi pengangguran, mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya menentukan pula keberhasilan pembangunan nasional," katanya.

Sementara itu, Konsultan PT Mansis Indonesia sekaligus instruktur Ir. Wayan Karyono M.M menegaskan, seorang wirausaha dalam bekerja selalu menekankan segi kemampuan yakni kepercayaan pada diri sendiri, rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan, berkemauan keras untuk maju, berdisiplin dan menghargai waktu, inovatif, pengelolaan usaha, pengambilan risiko yang layak.

Ia mengatakan jiwa wirausaha dan pantang menyerah, memang tidak dimiliki semua orang. Ada orang-orang yang sejak kecil memiliki jiwa yang kuat dan pantang menyerah menghadapi permasalahan yang dihadapinya, tetapi ada pula orang-orang yang jika tidak disuruh atau ditunjukkan secara jelas, tidak bisa berbuat apa-apa atau bersikap pasif dalam menghadapi kehidupan. Namun bukan berarti jiwa itu tidak bisa dibangkitkan.

"Orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki jiwa wirausaha, setelah melalui pendidikan dan pelatihan bisa menjadi orang-orang yang hebat dan tangguh. Karena itu, jika para mahasiswa, setelah keluar dari perguruan tinggi tidak memiliki jiwa wirausaha itu, mungkin karena pendidikan yang dikembangkan perguruan tinggi, tidak mengajarkan bagaimana cara membangkitkan jiwa wirausaha dalam diri mereka, sehingga mereka pasif dalam menghadapi masa depan mereka," katanya.

Merta mengatakan satu alternatif untuk membangkitkan jiwa wirausaha mahasiswa adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kewirausahaan. Karena pendidikan dan pelatihan kewirausahaan mahasiswa akan dibekali wawasan tentang kewirausahaan.

"Wirausaha sangat erat kaitannya dengan usaha kecil, namun tidak semua usaha kecil dapat disebut sebagai wirausaha. Banyak usaha kecil yang menawarkan atau meneruskan produk, proses dan jasa yang sudah ada," kata Merta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016