Singaraja (Antara Bali) - Mesin pencacah sampah hasil karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, mulai diminati kalangan industri di daerah itu karena sangat bermanfaat untuk penyelamatan lingkungan.

"Sudah ada beberapa yang memesan dari industri dan juga pemerintah daerah karena memang alatnya sangat bermanfaat," kata Nyoman Suastika, salah seorang guru pembina di SMKN 3 Singaraja, Minggu.

Ia menjelaskan, hasil karya siswa SMK tersebut merupakan inovasi baru memanfaatkan beberapa sarana yang sering digunakan dalam proses pembelajaran sehari-hari di sekolah.

Ia menambahkan, proyek pencacah sampah SMK mulai dirintis sejak 2011. Ketika sekolah tersebut ditunjuk mewakili daerah dalam rangka lomba antar SMK di tingkat provinsi.

"Ketika itu kami masih ragu-ragu ingin membuat mesin kreasi apa, tetapi melihat sampah organik di lingkungan sekolah yang terbengkalai akhirnya dipilihlah mesin pencacah sampah," paparnya.

Suastika lebih lanjut memaparkan, karya siswa tersebut merupakan kombinasi dari beberapa jurusan yang ada di sekolah tersebut. "Tidak dari satu jurusan saja yang buat, ada dari jurusan pengelasan, pemesinan dan juga kelistrikan," katanya.

Mekanisme mesin, kata dia, menggunakan empat buah pisau hidrolik yang sudah dirancang sedemikian rupa digerakkan mesin yang ada di bagian bawah. Sampah dimasukan dari lobang besar kemudian akan dicacah hingga menjadi butiran kecil. Butiran sampah itu kemudian dapat diolah menjadi pupuk kompos.

Lebih lanjut, dikatakannya, mesin sampah SMK itu kini sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut, menyempurnakan beberapa komponen mesin dan alat.

"Tetapi kami belum bisa melayani pesanan dalam jumlah banyak karena yang mengerjakan adalah para siswa di sekolah. Kendala utamanya adalah waktu," imbuh dia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016