Banyuwangi (Antara Bali) - Rencana pembangunan jalur listrik yang menghubungkan Banyuwangi (Jawa)-Bali atau Bali Crossing akan segera direalisasikan yang dipadukan dengan konsep wisata edukasi.
"Nanti ini akan dibuat dua jalur. Jadi, selain dari Jawa ke Bali, juga bisa sebaliknya. Saat di Banyuwangi kekurangan pasokan listrik, juga akan dipasok dari Bali," papar Direktur Bisnis PLN untuk Jawa Timur dan Bali Amin Subekti sebagaimana dikutip siaran pers Pemkab Banyuwangi, Jumat.
Saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di lounge Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Kamis (2/6), Amin Subekti menyatakan jalur listrik yang membentang sejauh 2,68 KM itu akan ditopang dengan dua tower. Tower yang pertama akan dibangun di Watu Dodol, Wongsorejo, Banyuwangi dan satu lagi dibangun di Segara Rupet, Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana. Masing-masing tower menjulang setinggi 376 Meter.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan jalur yang ditargetkan selesai pada akhir 2018 tersebut, bertujuan untuk menunjang suplai listrik dari Jawa ke Bali, maupun sebaliknya.
Sementara Bupati Banyuwangi menyatakan infrastruktur fisik memiliki fungsi ganda. Selain sebagai bangunan infrastruktur, juga bisa difungsikan sebagai objek wisata.
"Pembangunan ini tidak hanya dalam perspektif industri, namun juga harus memperhatikan sisi humanisnya, misalnya dengan membangun daerah wisata di sekitarnya," katanya.
Pernyataan Bupati Anas tersebut disambut antusias oleh Direktur PLN Amin Subekti. "Ini ide menarik. Tower ini lebih tinggi dari Menara Eifell di Paris, tentu akan menarik bagi wisatawan jika bangunannya bisa kami kemas," katanya.
Anas mengusulkan agar di bagian bawah tower juga bisa dilengkapi semacam museum energi yang menjadi wahana pendidikan tentang berbagai proses dan pemanfaatan listrik. "Setiap akhir pekan bisa penuh dengan anak sekolah," katanya.
Kunjungan Amin ke Banyuwangi, selain meminta dukungan akan dibangunnya jalur listrik tersebut kepada Pemda Banyuwangi, ada pula beberapa agenda kelistrikan yang lain. PLN berencana menambah 500 Kv listrik ke Banyuwangi yang dialirkan langsung dari PLTU Paiton, Probolinggo.
Penambahan listrik tersebut, menurut Amin, untuk menyuplai geliat perekonomian yang tumbuh serta dibukanya beberapa industri di Banyuwangi.
"Dalam pantauan kita, Banyuwangi butuh tambahan pasokan listrik," papar Amin.
Selain itu, ujar dia, kedatangannya ke Banyuwangi untuk memenuhi janji Menteri BUMN Rini Soemarno yang akan mendukung upaya pengurangan kemiskinan di Banyuwangi lewat pemenuhan kebutuhan listrik. PLN telah melakukan pemetaan terhadap 1.200 kepala keluarga miskin yang belum teraliri listrik.
"Kami akan membaginya berdasarkan skala prioritas untuk diselesaikan secara bertahap," ucap Amin. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Nanti ini akan dibuat dua jalur. Jadi, selain dari Jawa ke Bali, juga bisa sebaliknya. Saat di Banyuwangi kekurangan pasokan listrik, juga akan dipasok dari Bali," papar Direktur Bisnis PLN untuk Jawa Timur dan Bali Amin Subekti sebagaimana dikutip siaran pers Pemkab Banyuwangi, Jumat.
Saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di lounge Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Kamis (2/6), Amin Subekti menyatakan jalur listrik yang membentang sejauh 2,68 KM itu akan ditopang dengan dua tower. Tower yang pertama akan dibangun di Watu Dodol, Wongsorejo, Banyuwangi dan satu lagi dibangun di Segara Rupet, Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana. Masing-masing tower menjulang setinggi 376 Meter.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan jalur yang ditargetkan selesai pada akhir 2018 tersebut, bertujuan untuk menunjang suplai listrik dari Jawa ke Bali, maupun sebaliknya.
Sementara Bupati Banyuwangi menyatakan infrastruktur fisik memiliki fungsi ganda. Selain sebagai bangunan infrastruktur, juga bisa difungsikan sebagai objek wisata.
"Pembangunan ini tidak hanya dalam perspektif industri, namun juga harus memperhatikan sisi humanisnya, misalnya dengan membangun daerah wisata di sekitarnya," katanya.
Pernyataan Bupati Anas tersebut disambut antusias oleh Direktur PLN Amin Subekti. "Ini ide menarik. Tower ini lebih tinggi dari Menara Eifell di Paris, tentu akan menarik bagi wisatawan jika bangunannya bisa kami kemas," katanya.
Anas mengusulkan agar di bagian bawah tower juga bisa dilengkapi semacam museum energi yang menjadi wahana pendidikan tentang berbagai proses dan pemanfaatan listrik. "Setiap akhir pekan bisa penuh dengan anak sekolah," katanya.
Kunjungan Amin ke Banyuwangi, selain meminta dukungan akan dibangunnya jalur listrik tersebut kepada Pemda Banyuwangi, ada pula beberapa agenda kelistrikan yang lain. PLN berencana menambah 500 Kv listrik ke Banyuwangi yang dialirkan langsung dari PLTU Paiton, Probolinggo.
Penambahan listrik tersebut, menurut Amin, untuk menyuplai geliat perekonomian yang tumbuh serta dibukanya beberapa industri di Banyuwangi.
"Dalam pantauan kita, Banyuwangi butuh tambahan pasokan listrik," papar Amin.
Selain itu, ujar dia, kedatangannya ke Banyuwangi untuk memenuhi janji Menteri BUMN Rini Soemarno yang akan mendukung upaya pengurangan kemiskinan di Banyuwangi lewat pemenuhan kebutuhan listrik. PLN telah melakukan pemetaan terhadap 1.200 kepala keluarga miskin yang belum teraliri listrik.
"Kami akan membaginya berdasarkan skala prioritas untuk diselesaikan secara bertahap," ucap Amin. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016