Jakarta (Antara Bali) - Kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Singapura saling menguntungkan dalam mendatangkan wisatawan mancanegara karena negeri tetangga itu merupakan pusat transit internasional, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Menpar Arief Yahya menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan Jakarta sebagai sentra penghubung perdagangan dan bisnis untuk berlanjut dalam investasi, dan membangun infrastruktur di seluruh destinasi pariwisata di negeri ini, serta Bali sebagai sentra penghubung pariwisata untuk menyebar ke daerah lain.
Sedangkan Singapura menjadi sentra penghubung transit penerbangan internasional yang banyak mendatangkan wisatawan mancanegara berkunjung ke Kepulauan Riau yang berdekatan dengan Singapura.
"Indonesia diuntungkan oleh 'traffic' yang besar di Singapura. Jadi, saya sudah putuskan untuk bekerjasama lebih erat dengan Singapura di sektor pariwisata," kata Arief Yahya pula.
Menteri Industri dan Perdagangan Singapura Lim Hng Kiang mengatakan pariwisata adalah sektor yang dapat menjadi contoh kerja sama saling menguntungkan bagi kedua negara, dan memberikan "multiplier effect" bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Singapura berharap nota kesepahaman kerja sama pariwisata dan nota kesepahaman kerja sama pariwisata kapal pesiar antara Indonesia dan Singapura dapat ditandatangani pada Agustus mendatang.
Singapura juga melihat kebijakan Pemerintah Indonesia memberikan bebas visa kepada 169 negara sebagai kebijakan meningkatkan kunjungan wisatawan asing melalui Singapura.
Arief Yahya mengatakan latar belakang lain adalah 15 juta wisatawan mancanegara setiap tahun ke Singapura, dan untuk meningkatkan lama tinggal adalah mengirim wisatawan ke Kepulauan Riau yang memiliki pesona alam dan budaya.
"Dari situlah kita mendapatkan poin, semacam menjaring di kolam yang banyak ikannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa 90 persen wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau berasal dari Singapura.
Kementerian Pariwisata juga berkali-kali mendapatkan kesempatan membuka anjungan secara gratis di Bandara Internasional Singapura, untuk mempromosikan destinasi unggulan Indonesia.
"Inilah yang dimaksud kerja sama strategis, komplementer, dan saling mengisi," kata Menpar.
Indonesia juga terikat kesepakatan ASEANTA (ASEAN Tourism Association) yang membuat paket pariwisata bersama, sebagai satu destinasi bagi seluruh negara anggota ASEAN.
"Kerja sama dengan Singapura yang indeks daya saingnya lebih tinggi, peringkat 11 dunia itu sangat mendongkrak popularitas Indonesia yang masih di nomor 50 dunia. Jadi kita untung, Singapore juga untung," kata Menpar Arief Yahya pula. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Menpar Arief Yahya menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan Jakarta sebagai sentra penghubung perdagangan dan bisnis untuk berlanjut dalam investasi, dan membangun infrastruktur di seluruh destinasi pariwisata di negeri ini, serta Bali sebagai sentra penghubung pariwisata untuk menyebar ke daerah lain.
Sedangkan Singapura menjadi sentra penghubung transit penerbangan internasional yang banyak mendatangkan wisatawan mancanegara berkunjung ke Kepulauan Riau yang berdekatan dengan Singapura.
"Indonesia diuntungkan oleh 'traffic' yang besar di Singapura. Jadi, saya sudah putuskan untuk bekerjasama lebih erat dengan Singapura di sektor pariwisata," kata Arief Yahya pula.
Menteri Industri dan Perdagangan Singapura Lim Hng Kiang mengatakan pariwisata adalah sektor yang dapat menjadi contoh kerja sama saling menguntungkan bagi kedua negara, dan memberikan "multiplier effect" bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Singapura berharap nota kesepahaman kerja sama pariwisata dan nota kesepahaman kerja sama pariwisata kapal pesiar antara Indonesia dan Singapura dapat ditandatangani pada Agustus mendatang.
Singapura juga melihat kebijakan Pemerintah Indonesia memberikan bebas visa kepada 169 negara sebagai kebijakan meningkatkan kunjungan wisatawan asing melalui Singapura.
Arief Yahya mengatakan latar belakang lain adalah 15 juta wisatawan mancanegara setiap tahun ke Singapura, dan untuk meningkatkan lama tinggal adalah mengirim wisatawan ke Kepulauan Riau yang memiliki pesona alam dan budaya.
"Dari situlah kita mendapatkan poin, semacam menjaring di kolam yang banyak ikannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa 90 persen wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau berasal dari Singapura.
Kementerian Pariwisata juga berkali-kali mendapatkan kesempatan membuka anjungan secara gratis di Bandara Internasional Singapura, untuk mempromosikan destinasi unggulan Indonesia.
"Inilah yang dimaksud kerja sama strategis, komplementer, dan saling mengisi," kata Menpar.
Indonesia juga terikat kesepakatan ASEANTA (ASEAN Tourism Association) yang membuat paket pariwisata bersama, sebagai satu destinasi bagi seluruh negara anggota ASEAN.
"Kerja sama dengan Singapura yang indeks daya saingnya lebih tinggi, peringkat 11 dunia itu sangat mendongkrak popularitas Indonesia yang masih di nomor 50 dunia. Jadi kita untung, Singapore juga untung," kata Menpar Arief Yahya pula. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016