Singaraja (Antara Bali) - Kementerian Sosial RI memberikan bantuan kepada 46 kepala keluarga (KK) penyandang disabilitas di Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng berupa usaha ekonomi produktif.
"Usaha ekonomi produktif (UEP) kepada 46 KK untuk menunjang kemandirian perekonomian masyarakat," kata Kepala Sub Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental Kementerian Sosial RI, Neneng Ratna Ningsih di Kota Singaraja, Kamis.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat melirik program perhatian disabilitas Dinsos Buleleng. Hal itu ditunjukkan lewat tambahan dana UEP kepada 46 KK senilai Rp5 juta untuk setiap KK dan disalurkan melalui rekening.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Buleleng mengatakan, penguatan tim pendampingan penanganan disabilitas dilakukan dari awal program berjalan.
"Kami sekarang lakukan penguatan terhadap tim yang sudah pernah dilatih sejak 2015 lalu menata kelola organisasi penyandang disabilitas tuna rungu, wicara dan rungu wicara. Bantuan penyandang disabilitas diperoleh dari APBN dan APBD Buleleng," ujarnya.
Gede Komang menambahkan, pemerintah berkosentrasi di Desa Bengkala, sekaligus membantu program keserasian sosial melalui pembangunan gedung pertemuan penyandang disabilitas.
Bantuan UEP disalurkan bervariatif di bidang peternakan sapi dan babi. Penyandang disabilitas tuna runggu dan tuna wicara di Bengkala tercatat 56 orang dan tergolong produktif umur 17-45 tahun hanya sebanyak 46 orang.
"Nah ada ketrampilan membuat anyaman ingke lidi dan setiap hari mampu menghasilkan uang. Kalau ternak dipelihara mereka bisa menghasilkan uang setiap enam bulan atau setahun sekali. Ada 46 orang penerima yang tergolong produktif," ucapnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, kerja sama Dinsos Buleleng dengan Kementerian Sosial RI, menindaklanjuti uji coba program penguatan peran keluarga dan masyarakat dalam rehabilitasi sosial penyandang disabilitas rungu, wicara dan rungu wicara di Desa Bengkala.
Kementerian sosial selama tiga tahun melakukan ujicoba di Desa Bengkala menyangkut perubahan paradigma layanan dari tadinya terkosentrasi di lembaga dialihkan kepada rehabilitasi sosial di tingkat keluarga dan masyarakat.
Sementara itu, Perbekel Desa Bengkala I Made Arpana menaruh apresiasi kepada pemerintah pusat dan kabupaten atas dukungan diberikan. Bantuan berdampak positif meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Dukungan dan kepedulian kepada warga disabilitas Desa Bengkala sangat bermanfaat tinggi seperti bantuan ternak sapi serta babi," tandasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Usaha ekonomi produktif (UEP) kepada 46 KK untuk menunjang kemandirian perekonomian masyarakat," kata Kepala Sub Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental Kementerian Sosial RI, Neneng Ratna Ningsih di Kota Singaraja, Kamis.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat melirik program perhatian disabilitas Dinsos Buleleng. Hal itu ditunjukkan lewat tambahan dana UEP kepada 46 KK senilai Rp5 juta untuk setiap KK dan disalurkan melalui rekening.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Buleleng mengatakan, penguatan tim pendampingan penanganan disabilitas dilakukan dari awal program berjalan.
"Kami sekarang lakukan penguatan terhadap tim yang sudah pernah dilatih sejak 2015 lalu menata kelola organisasi penyandang disabilitas tuna rungu, wicara dan rungu wicara. Bantuan penyandang disabilitas diperoleh dari APBN dan APBD Buleleng," ujarnya.
Gede Komang menambahkan, pemerintah berkosentrasi di Desa Bengkala, sekaligus membantu program keserasian sosial melalui pembangunan gedung pertemuan penyandang disabilitas.
Bantuan UEP disalurkan bervariatif di bidang peternakan sapi dan babi. Penyandang disabilitas tuna runggu dan tuna wicara di Bengkala tercatat 56 orang dan tergolong produktif umur 17-45 tahun hanya sebanyak 46 orang.
"Nah ada ketrampilan membuat anyaman ingke lidi dan setiap hari mampu menghasilkan uang. Kalau ternak dipelihara mereka bisa menghasilkan uang setiap enam bulan atau setahun sekali. Ada 46 orang penerima yang tergolong produktif," ucapnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, kerja sama Dinsos Buleleng dengan Kementerian Sosial RI, menindaklanjuti uji coba program penguatan peran keluarga dan masyarakat dalam rehabilitasi sosial penyandang disabilitas rungu, wicara dan rungu wicara di Desa Bengkala.
Kementerian sosial selama tiga tahun melakukan ujicoba di Desa Bengkala menyangkut perubahan paradigma layanan dari tadinya terkosentrasi di lembaga dialihkan kepada rehabilitasi sosial di tingkat keluarga dan masyarakat.
Sementara itu, Perbekel Desa Bengkala I Made Arpana menaruh apresiasi kepada pemerintah pusat dan kabupaten atas dukungan diberikan. Bantuan berdampak positif meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Dukungan dan kepedulian kepada warga disabilitas Desa Bengkala sangat bermanfaat tinggi seperti bantuan ternak sapi serta babi," tandasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016