Singaraja (Antara Bali) - Puluhan warga Desa Anturan, Kabupaten Buleleng, Bali, mendatangi Markas Polisi Sektor Kota Singaraja mempertanyakan kasus pembunuhan seorang nenek bernama Ketut Narinten (60).

"Kami ingin menanyakan tentang kasus pembunuhan almarhum Narinten. Sejauh mana kasusnya dan seperti apa penanganan di kepolisian," ujar Kepala Desa Anturan, Budi Arsana di Kota Singaraja, Rabu.

Ia menjelaskan, pihaknya dan beberapa perangkat desa lainnya memfasilitasi warga dan keluarga korban untuk mendapatkan informasi dari kepolisian supaya tidak ada kesimpangsiuran informasi.

Ia mengungkapkan, kegusaran warga semakin bertambah karena orang-orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan masih tinggal bebas di Desa Anturan.

Dikatakan pula, warga berharap kasus ini segera terungkap sehingga pelaku pembunuhnya dapat segera ditahan di kepolisian dan warga dapat hidup dengan aman, damai dan sejahtera.

"Dengan belum terungkapnya kasus ini ada semacam ketakutan-ketakutan dari warga karena dianggap pelaku masih berkeliaran sehingga kami berharap kasus ini bisa terungkap," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Kota Singaraja Kompol I Nyoman Suarnata menganggap wajar ketika warga merasa penasaran dengan lambatnya penanganan kasus pembunuhan ini.

Menurutnya, kasus ini cukup sulit untuk diungkap karena diduga pelakunya sudah sangat profesional. "Kita terima kasih kepada warga karena selama ini simpang siur di masyarakat dan itu wajar bahwa proses sampai di mana kelanjutan kasus Narinten," katanya.

Suarnata menegaskan, kini kasus pembunuhan ini sudah dilimpahkan ke Polres Buleleng. Meski begitu Polres akan tetap bekerjasama dengan Polsek Kota Singaraja dalam penanganannya karena dari awal Polsek yang menanganinya. "Penangan awal polsek sehingga kapolres kasihan sama kita sehingga di-`back-up` sama polres. Kita jalan bareng," ujarnya.

Meski begitu, polisi optimistis kasus ini akan segera dapat terungkap. Terlebih kasus ini sudah menjadi perhatian khusus dari Polres Buleleng. "Kita akan melakukan penyelidikan, kalau cara ini tidak bisa, kita akan tempuh cara lain," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016