Denpasar (Antara Bali) - Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengingatkan generasi muda di daerah itu supaya jangan cepat putus asa, apalagi sampai mengambil keputusan bunuh diri.

"Generasi muda jangan sampai bunuh diri karena sesungguhnya banyak kesempatan untuk menyelesaikan masalah," kata Sudiana, di Denpasar, Selasa.

Berdasarkan salah satu kitab suci Hindu, tambah dia, kalau sampai orang bunuh diri maka selama 60 ribu tahun roh orang tersebut akan disiksa di alam kegelapan dan tidak ada upacara atau ritual yang bisa untuk menebus kesalahannya itu.

"Oleh karena itu, dalam sastra Hindu disebutkan bahwa tidak boleh orang melakukan bunuh diri atau mempercepat kematian. Ingatlah tidak ada masalah yang bisa diselesaikan dengan cara bunuh diri," ujarnya.

Generasi muda, menurut dia, masih memiliki banyak kesempatan untuk membangun diri dan juga bangsa.

Apalagi, ucap Sudiana, kalau aksi bunuh diri sampai dilakukan oleh seorang rohaniwan yang tugasnya turut menyucikan diri umat agar mentalnya kuat dan melarang orang bunuh diri.

"Sekarang kenapa ada rohaniwan (pemangku) yang sampai bunuh diri, mungkin saja mereka berpikir sesaat bahwa setelah mati masalahnya akan selesai, padahal tidak," katanya.

Kalau rohaniwan sampai bunuh diri, lanjut dia, bagaimana bisa mengerem masyarakat supaya tidak bunuh diri dan mudah-mudahan yang lain tidak mengikuti. Seandainya pun ada masalah rohaniwan yang sakit, itu sesungguhnya bisa ditanggung atau dibantu oleh umat dan sistemnya selama ini sudah dibangun.

"Kami juga membuka lebar-lebar kesempatan masyarakat untuk berkonsultasi dengan kami. Selama ini kami juga menerima konsultasi dari masyarakat terkait persoalan agama, perceraian, perkawinan, warisan, tapal batas dan sebagainya," kata Sudiana.

Belum lama ini, Jero Mangku Wenten (70), salah satu Pemangku (rohaniwan) Pura Dalem Banjar Kembang Sari Desa Satra, Kintamani, Kabupaten Bangli ditemukan tewas tergantung. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi akibat penyakit menahunnya yang tak kunjung sembuh. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016