Seoul, Korsel (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo pada Senin pagi
diagendakan melakukan temu bisnis baik secara "one on one meeting"
maupun "bussiness luncheon" bersama ratusan pengusaha asal Korea Selatan
di Lotte Hotel, Seoul.
"Besok intinya akan ada 2 cluster besar. Satu cluster pertemuan bisnis, kedua yang kenegaraan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui di Lotte Hotel pada Minggu petang.
Menurut Retno, dalam Forum Bisnis Presiden akan berdiskusi bersama 400-500 pengusaha di Korsel yang membahas potensi kerja sama perdagangan dan investasi bilateral.
Sementara itu, Retno menjelaskan 20 taipan bisnis asal Korsel memiliki latar belakang bisnis yang beragam antara lain garmen, alas kaki, energi baru dan terbarukan, industri kreatif serta industri hiburan.
"Mereka ada yang sudah bergerak di Indonesia dan akan extend. Ada yang proses masuk," tambah Menlu.
Dia juga menambahkan akan ada sekitar tujuh penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di sejumlah bidang kerja sama antara lain maritim, pemberantasan korupsi, olah raga, geospatial dan pengelolaan lahan gambut.
Nota kesepahaman itu akan ditandatangani oleh beberapa menteri dari kedua negara.
Selain acara temu bisnis, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Park Geun-hye di Blue House.
"Pada malam harinya akan melaksanakan jamuan makan malam kenegaraan," jelas Menlu.
Presiden tiba di Seoul pada sekitar pukul 17:05 waktu setempat (15:05 WIB) setelah menumpang pesawat kepresidenan Indonesia Satu dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pada hari pertama, agenda Presiden Jokowi adalah menemui diaspora Indonesia di Crystal Ballroom, Lotte Hotel Seoul yang dihadiri oleh sekitar 1.300 WNI dari seluruh penjuru Korsel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Besok intinya akan ada 2 cluster besar. Satu cluster pertemuan bisnis, kedua yang kenegaraan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui di Lotte Hotel pada Minggu petang.
Menurut Retno, dalam Forum Bisnis Presiden akan berdiskusi bersama 400-500 pengusaha di Korsel yang membahas potensi kerja sama perdagangan dan investasi bilateral.
Sementara itu, Retno menjelaskan 20 taipan bisnis asal Korsel memiliki latar belakang bisnis yang beragam antara lain garmen, alas kaki, energi baru dan terbarukan, industri kreatif serta industri hiburan.
"Mereka ada yang sudah bergerak di Indonesia dan akan extend. Ada yang proses masuk," tambah Menlu.
Dia juga menambahkan akan ada sekitar tujuh penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di sejumlah bidang kerja sama antara lain maritim, pemberantasan korupsi, olah raga, geospatial dan pengelolaan lahan gambut.
Nota kesepahaman itu akan ditandatangani oleh beberapa menteri dari kedua negara.
Selain acara temu bisnis, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Park Geun-hye di Blue House.
"Pada malam harinya akan melaksanakan jamuan makan malam kenegaraan," jelas Menlu.
Presiden tiba di Seoul pada sekitar pukul 17:05 waktu setempat (15:05 WIB) setelah menumpang pesawat kepresidenan Indonesia Satu dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pada hari pertama, agenda Presiden Jokowi adalah menemui diaspora Indonesia di Crystal Ballroom, Lotte Hotel Seoul yang dihadiri oleh sekitar 1.300 WNI dari seluruh penjuru Korsel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016