Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak para pelaku pariwisata di daerah itu dapat memikirkan arah pengembangan wisata supaya bisa tetap stabil menjadi penunjang utama perekonomian di Pulau Dewata.

"Saya harapkan para stakeholder bisa ikut memikirkan arah pariwisata saat ini, mau kemana kita sebenarnya. Saat ini beberapa lokasi tujuan wisata kita sudah ditinggalkan, mari kita lihat seputaran Batubulan, Celuk dan Sukawati yang sudah sepi ditinggalkan pengunjungnya, apanya yang salah," kata Pastika saat menerima audiensi rombongan pengurus Bali Tourism Board, di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, konsep pariwisata budaya yang diusung dalam pengembangan wisata Bali pun perlu dikaji kembali, yakni bisa berubah mengikuti perkembangan yang ada tanpa meninggalkan konsep nilai-nilai yang ada di dalamnya.

"Mungkin perlu kita review kembali, apa yang harus dilakukan, roadmap pengembangan mungkin perlu diubah, orientasi pun mungkin perlu diubah, karena di sekeliling kita terus berubah. Kalau kita bisa berubah mengikuti perkembangan dan permintaan pasar baru kita akan bisa berkembang," ucapnya.

Pada pertemuan tersebut, Pastika pun bercerita panjang lebar tentang kiat-kiat pengembangan pariwisata yang diharapkan mengutamakan empat faktor penting yang menentukan berkembangnya pariwisata diantaranya faktor produk yakni daerah tujuan wisata, kualitas, fasilitas, serta promosi.

"Di samping faktor produk, kualitas, dan fasilitas, faktor promosi juga sangat penting. Salah satunya mungkin bisa kita kembangkan dalam bentuk souvenir yang bisa dibawa pulang oleh para wisatawan, yang tentunya akan menjadi media promosi setelah wisatawan itu kembali ke negaranya. Dalam souvenir itu bisa kita selipkan brosur, CD yang berisi daerah tujan wisata di Bali serta handycraft sebagai cenderamata, sehingga berkesan," katanya.

Pastika pun menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia bagi para bekerja di sektor pramuwisata, karena citra satu daerah wisata juga ditentukan oeh pelayanan dan apa yang disampaikan oleh mereka. Sebagai dukungan, Pastika berjanji akan meningkatkan anggaran pelatihan para pramuwisata.

"Kualitas SDM pramuwisata itu juga sangat penting, mereka harus bisa melayani dengan baik dan bisa menciptakan sesuatu yang berkesan melalui apa yang mereka sampaikan. Oleh karena itu, saya sangat mendukung kursus-kursus SDM bagi para pramuwisata," ujarnya.

Pastika yang kala itu turut didampingi Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, juga berkesempatan menceritakan seputar pembangunan RS Internasional Bali Mandara yang diapresiasi oleh rombongan karena akan dikembangkan sebagai "tourism hospital", di samping tujuan utamanya sebagai rumah sakitnya masyarakat kurang mampu.

Sementara itu, rombongan yang juga diikuti oleh Ketua Panitia Kongres BTB ke-II, Ketut Juares dalam pertemuan itu juga menyampaikan agenda BTB yang akan melaksanakan kongres untuk memilih kepengurusan yang baru.

Ia sangat berharap pengurus yang terpilih nantinya bisa dilantik oleh Gubernur Bali dan memberikan pandangan-pandangan serta petunjuk-petunjuk pengembangan pariwisata di Bali.

Hubungan yang sudah terjalin baik antara BTB dengan Pemprov Bali selama ini pun diharapkan dapat terus ditingkatkan. Ia sangat mengapresiasi langkah Pemprov Bali membangun RS Internasional Bali Mandara di kawasan wisata Sanur karena dianggap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat diseputar wilayah tersebut.

"Dibangunnya RS Internasional Bali Mandara kami rasa sangat bagus, dan itu ditanggapi positif oleh lingkungan, ekonomi kerakyatan akan hidup, warung-warung di sana pun kami lihat sudah mulai berbenah," ujar Juares. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016