Denpasar (Antara Bali) - Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, melakukan pemeriksaan luar (visum) jenazah anggota kepolisian Kuta Utara, AA Putu Sudiarta, setelah ditusuk Amokrane Sabet (49), pria asal Prancis.
"Dari hasil pemeriksaan kami menemukan sejumlah luka tusukan akibat benda tajam," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi usai pemeriksaan, di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Senin.
Ia memaparkan, luka tusuk yang dialami korban terdapat dibagian pipi kanan, dua luka tusuk pada dada, satu luka tusuk di paha kiri serta sejumlah luka tangkis pada lengan bawah.
Dudut Rustiadi menjelaskan, untuk mengetahui luka tusukan di bagian mana yang mengakibatkan korban tewas itu, perlu dilakukan tindakan autopsi.
"Kami belum dapat menentukan penyebab kematiannya karena belum dilakukan otopsi," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya masih menunggu permintaan otopsi dari pihak kepolisian agar mengetahui lokasi tusukan yang menyebabkan kematian anggota polisi itu.
Sementara itu, untuk jenazah Amokrane Sabet (49), pria asal Prancis yang juga dibawa ke Instalasi Kamar Jenasah tersebut, pihaknya belum melakukan pemeriksaan karena belum ada permintaan.
"Untuk yang WNA belum ada permintaan pemeriksaan baik visum maupun otopsi, karena belum ada permintaan dari penyidik dan baru sekedar menitipkan jenazahnya di sini. Belum ada permintaan pemeriksaan apa pun dari penyidik," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dari hasil pemeriksaan kami menemukan sejumlah luka tusukan akibat benda tajam," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi usai pemeriksaan, di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Senin.
Ia memaparkan, luka tusuk yang dialami korban terdapat dibagian pipi kanan, dua luka tusuk pada dada, satu luka tusuk di paha kiri serta sejumlah luka tangkis pada lengan bawah.
Dudut Rustiadi menjelaskan, untuk mengetahui luka tusukan di bagian mana yang mengakibatkan korban tewas itu, perlu dilakukan tindakan autopsi.
"Kami belum dapat menentukan penyebab kematiannya karena belum dilakukan otopsi," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya masih menunggu permintaan otopsi dari pihak kepolisian agar mengetahui lokasi tusukan yang menyebabkan kematian anggota polisi itu.
Sementara itu, untuk jenazah Amokrane Sabet (49), pria asal Prancis yang juga dibawa ke Instalasi Kamar Jenasah tersebut, pihaknya belum melakukan pemeriksaan karena belum ada permintaan.
"Untuk yang WNA belum ada permintaan pemeriksaan baik visum maupun otopsi, karena belum ada permintaan dari penyidik dan baru sekedar menitipkan jenazahnya di sini. Belum ada permintaan pemeriksaan apa pun dari penyidik," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016